Bantuan militer koalisi negara-negara Sunni yang dipimpin Pemerintahan Arab Saudi untuk membebaskan Yaman dari pemberontak Syiah Houthi disambut gembira rakyat Yaman.
Rakyat Yaman bersuka cita dan turun ke jalanan dengan mengusung poster bergambar Raja Salman. Intimidasi yang dilakukan pemberontak Syiah selama ini akhirnya berakhir.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya Arab Saudi memimpin Negara-negara Arab yang tergabung dalam Dewan Kerja Sama Negara-Negara Arab Teluk (GCC) melancarkan operasi militer di Yaman terhadap pemberontak Syiah Al Hautsi (Al Houthi), Kamis (26/03/15), pukul 00.00 waktu setempat.
Adel al-Jubair, Duta Besar Saudi untuk AS, mengatakan Hari Rabu bahwa koalisi yang terdiri dari 10 negara ini telah mulai serangan udara pada 19:00 waktu Timur.
“Operasi ini untuk membela dan mendukung pemerintah yang sah dari Yaman dan mencegah gerakan Houthi radikal mengambil alih negara,” kata Jubair wartawan di Washington dikutip Aljazeera.
Arab Saudi melancarkan operasi militer udara bersandi ‘decisive storm’. Operasi ini diputuskan Raja Saudi yang baru, Salman bin Abdulaziz Al Saud bersama dengan negara-negara teluk lain, setelah perkembangan mutakhir di Yaman yang semakin tak terkendali, sejak Ibu Kota Sana’a telah dikuasai milisi Syiah Hautsi (Syiah al Houthi) yang berkoalisi dengan Presiden terguling, Ali Abdullah Saleh.
Operasi ini dilancarkan sebagai bentuk respon atas permintaan Presiden Yaman, Abdu Rabbih Mansour Hadi, yang sejak beberapa waktu terakhir mengendalikan situasi di Aden secara tersembunyi, bersama dengan kabilah-kabilah Yaman Selatan melawan pemberontakan Syiah Houthi.
Semenjak digulingkan, Presiden Hadi telah meminta pertolongan negara-negara Teluk yang tergabung dalam GCC (Gulf Cooperation Council).
Iinvasi udara mentargetkan basis-basis milisi Syiah Al Hautsi dan posisi pergerakan mereka menguasai Yaman Selatan. Tercatat serangan ini menarget basis udara ‘Anad, Bandara Sa’dah, Yaman Selatan, juga ruang kendali operasi Hautsi di Ibu Kota, Sana’a.
Sebagaimana diketahui, selama ini, pemberontah Syiah Yaman mendapat bantuan pemeritah Syiah Iran dan milisi Syiah Libanon.
Pemerintah Arab Saudi mengerahkan 100 jet tempur dan 150.000 tentara. (islamedia/hidayatullah)