*dari fb Rusdi Mathari (28/4/2015)
FADJROEL. Mengoceh di Twitter siang ini, akun yang dikenal sebagai milik Fadjorel Rachman merespons ocehan SBY tentang utang ke Dana Moneter Internasional alias IMF. Mengacu kepada laporan Statistik Utang Luar Negeri Indonesia Volume VI, April 2015, yang dikeluarkan Bank Indonesia, Fadjroel antara lain menulis, twit SBY tentang utang kepada IMF adalah benar. Sudah lunas sejak Oktober 2006 seperti yang dijelaskan di halaman xxvii laporan dimaksud.
Masalahnya menurut Fadjroel, pada Tabel 1.4 halaman 6 justru disebutkan, utang ke IMF [sampai Februari 2015] masih tersisa $ 2.801. Dia karena itu mengingatkan, agar [SBY] menyimak dengan hati-hati statistik utang luar negeri Indonesia terbaru yang dikeluarkan BI.
Fadjroel adalah aktivis, pesohor, pemimpin sebuah media online, dan dikenal kritis pada pemerintah terutama di zaman SBY. Hampir apa saja tentang SBY dan kebijakan pemerintahannya selalu dikomentari, dikritisi. Mulai dari pesawat kepresidenan, penanganan bencana, termasuk korupsi yang menjerat kader Demokrat, partai milik SBY. Bisa dibayangkan, seandainya limousin pintu enam Mercedez Benz tipe V12 yang digunakan Jokowi digunakan oleh SBY, entah riuh seperti apa suara Fadjroel di Twitter dan medianya.
Di musim pemilu tahun lalu, dia berada di barisan pendukung capres Jokowi, dan itu tampaknya dilakukannya sampai sekarang ketika Jokowi sudah jadi presiden. Sejak itu, nyaris tak ada lagi suara Fadjroel di Twitter yang mengkritik pemerintah.
Dalam beberapa hal, dia bisa disebut cenderung berada di depan Jokowi, menjadi tameng pemerintah. Twit Fadjroel tentang utang ke IMF yang di-mention ke SBY, tampaknya juga dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa SBY keliru atau setidaknya tidak berhati-hati soal data-data utang ke IMF [dan Jokowi yang benar].
Hari ini, SBY memang menjadi berita menyusul twitnya tentang pelunasan utang pada IMF yang dijadikan berita oleh beberapa media online. Lewat akun @SBYudhoyono yang terverifikasi sebagai milik SBY, eks presiden itu mengkoreksi pernyataan Jokowi yang menyebut bahwa Indonesia masih berutang ke IMF.
Menurut SBY, dia merasa perlu meluruskan pernyataan Jokowi sebab kuatir dianggap berbohong saat menjadi presiden. Dia menulis, utang Indonesia ke IMF [$ 9,1 miliar] sudah dilunasi sejak 2006 atau empat tahun lebih awal dari masa jatuh tempo. "Jika pernyataan Presiden Jokowi tersebut tidak saya koreksi, rakyat bisa menuduh saya yang berbohong. Kebenaran bagi saya mutlak."
Twit SBY itulah yang ditanggapi oleh Fadjroel dengan menunjukkan data dari Laporan Utang Negeri Indonesia yang dikeluarkan oleh BI. Dan memang benar, pada Tabel I.4 halaman 6 yang disebutkan oleh Fadjroel, tertulis ada utang ke IMF sebesar $ 2.801 sesuai “Posisi Utang Luar Negeri Menurut Kreditur.” Persoalannya, Fadjroel tidak cermat membaca data.
Penjelasan di halaman xxvii bahwa utang ke IMF [sesuai Tabel I.4] sudah dilunasi sejak Oktober 2006, sebetulnya sudah terang menggarisbawahi: utang IMF benar sudah lunas. Artinya, kalau masih tercantum ada utang, pasti akan penjelasan tentang utang tersebut.
Itu ditunjukan oleh Tabel II.1 halaman 12 di bagian “Posisi Utang Luar Negeri Pemerintah dan Bank Sentral Menurut Jenis Utang [Klasifikasi Domestik], yang menyebutkan utang $ 2.801 [yang disebut oleh Fadjroel] adalah utang Bank Sentral [BI] bukan utang pemerintah. Soal apakah pemerintah dan BI adalah dua entitas berbeda, silakan tanya pada ahli tata negara.
Saya hanya mau menyampaikan, Fadjroel yang aktivis dan kritis, ternyata memang tetap kritis: kritis pada SBY bahkan ketika SBY sudah tidak memerintah, tapi memilih bungkam atau mlipir untuk Jokowi, orang yang dibelanya di musim pemilu, dan kini jadi penguasa. Orang-orang semacam itu [dulu kritis pada SBY dan sekarang memilih kritis pada orang yang kritis terhadap Jokowi], tentu bukan monopoli Fadroel.
Tak bisa disalahkan. Kata anak-anak sekarang "Fajroel mah orangnya gitu."