Saya punya usul sederhana kepada Pak Marmo & Pak Zuber. Usul yang muncul begitu saja. Saat itu saya merasa negara/pemerintah kemarin absen saat rakyat terbelit kemiskinan.
Usul saya, agar pemkot yang dipimpin beliau kelak bisa membuka warung makan -bayar semampunya- untuk para dhuafa. Agar tidak ada lagi orang meninggal karena lapar di Semarang.
Sebelumnya ada berita seorang warga semarang yang berprofesi tukang becak, meninggal dipinggir jalan. Penyebabnya karena habis mengkonsumsi nasi tak layak makan alias basi. Berita yang menyedihkan.
Tidak boleh ada lagi kasus orang mati karena kemiskinan di Semarang. Pemerintah harus benar-benar perhatian kepada wong cilik.
Terinspirasi warung sedekah di daerah Batang, yang tidak diketahui pemiliknya dan masih beroperasi sampai sekarang. Jika individu bisa membuat aksi seperti ini. Pemerintah pasti bisa lebih berdaya lagi.
Pemkot tentu bisa membuat program pengentasan kemiskinan lebih sistemik. Dibandingkan usulan sederhana saya.
Apresiasi Pak Marmo atas komentar saya, menunjukkan beliau cukup perhatian tentang masalah kemiskinan warga kota semarang. Dan saya tahu beliau sudah lama consern masalah ini.
Doa saya untuk beliau. Dan pilih Maju (Marmo-Zuber) No.1.
[ustadz Budi Hidayat]