Siang tadi saya menjadi salah satu pembicara di seminar kebangsaan 'Refleksi 70 tahun Indonesia Merdeka' yang diselenggarakan oleh Fraksi PKS DPR RI, bersama Ketua Majelis Syuro PKS KH Salim Segaf Aljufri, Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Pakar Komunikasi Politik Tjipta Lesmana, Sejarawan Anhar Gonggong, serta Staf Ahli Badan Intelijen Negara (BIN) bidang Ideologi dan Politik, Kaharuddin Wahab.
Dalam kesempatan itu, kembali saya tegaskan ada tiga modal sosial yang membuat Indonesia tetap bisa bersatu di tengah segala kemajemukan. Di usianya yang telah menginjak 70 tahun.
Pertama, modal sosial Sense of Belonging (rasa kepemilikan) sebagai bangsa. Semua harus merasa memiliki sebagai warga negara.
Kedua, Sense of Togetherness (rasa kebersamaan) untuk bisa melakukan kerjasama tanpa memandang perbedaan suku, ras, agama, dan antar golongan.
Ketiga, Sense of Trustworthiness (rasa saling percaya), yaitu rasa percaya satu sama lain untuk menjaga agar tidak berkembang bibit radikalisme.
Kami, di PKS bertekad untuk menjadi terdepan dalam memelihara modal sosial bangsa Indonesia tersebut. Tidak perlu menunggu 2045 untuk mencapai Indonesia Emas, kita percepat 2035 insya Allah.
*dari fb M. Sohibul Iman (Rabu, 26/8/2015)