Porno Aksi Car Wash Dance Coreng Wajah NTB, Gubernur Ancam Pidanakan


MATARAM – Manajemen Lombok Epicentrum Mall (LEM) dikecam berbagai kalangan termasuk Gubernur TGH Zainul Majdi.

Penyebabnya, LEM menggelar event Car Wash Dance bernuansa sensual dan seronok, Senin sore lalu (30/5).

Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi panas telinga mendengar adanya informasi acara porno aksi tersebut. Terlebih lagi selama ini ia berupaya maksimal untuk mewujudkan Provinsi NTB sebagai pusat destinasi halal. Tidak hanya itu, sebentar lagi bulan suci Ramadan akan tiba. Seharusnya diperbanyak acara-acara yang bisa mendekatkan diri pada Tuhan. Belum lagi Musabaah Tilawatil Qur'an (MT) nasional ke-26 akan berlansung di NTB. Acara Car Wash Dance telah mencoreng citra baik tersebut.

Gubernur meminta kepada aparat kepolisian agar tidak tinggal diam. "Polisi harus mempidanakan penyelenggara acara itu," tegasnya saat dihubungi Radar Lombok via WhatsApp, Selasa kemarin (31/5).

Pelaksana kegiatan acara yang telah mencoreng nama NTB itu adalah Sebelas12, salah satu EO yang diisi anak-anak muda. Namun lomba Car Wash Dance yang dilaksanakan di halaman depan LEM itu lebih mempertontonkan porno aksi.

Kasus Car Wash Dance mencuat setelah ramai dipersoalkan para netizen di media sosial. Dalam foto even Car Wash Dance diunggah ke media sosial tersebut nampak sejumlah perempuan berpakai seksi dan sensual. Event itu digelar diruangan terbuka.

General Manager (GM) LEM, Salim Abdad dihadapan Komisi V DPRD mengaku bersalah. Pihaknya teledor karena sudah memberikan izin perlombaan Car Wash Dance. "Memang kami yang salah, kami teledor dan kecolongan," katanya.

Dituturkan, pihaknya teledor karena tidak memperhatikan dan tidak teliti memberikan izin.

Saat lomba Car Wash Dance berlangsung, semua pengunjung baik anak kecil maupun orang dewasa menontonnya. Tapi ada masyarakat yang mengadukan hal itu, akhirnya karena ada masyarakat yang melapor pihak LEM menghentikan perlombaan tersebut. "Setelah ada masyarakat yang ngadu ke kami, ya kami hentikan acaranya," kata Salim.

Sumber: Radar Lombok