Masa Reses DPR, Fahri Hamzah Jaring "asmara" di Lombok Tengah




Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memasuki masa reses sidang kedua tahun 2014-2015 sejak pertengahan Februari sampai 23 Maret nanti.



Masa reses ini dimanfaatkan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah untuk melakukan kunjungan kerja ke Dapilnya di NTB.



Dilansir Lombokkita.com, Senin (2/3/2015), Fahri Hamzah melakukan kunjungan kerja ke Kantor Bupati Lombok Tengah. Kunjungannya kali ini untuk menyerap Aspirasi Masyarakat (asmara) khususnya di jajaran pemerintah Kabupaten Lombok Tengah.



dengan mengendarai kendaraan Camry dengan nomor polisi RI 56, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini memasuki halaman Kantor Bupati sekitar pukul 13.00 Wita dengan dikawal Patwal Polda NTB dan disambut Wakil Bupati H. Lalu Normal Suzana bersama seluruh Kepala SKPD dan Forum Komunikasi Pemerintah Daerah di Ruang Rapat Utama Kantor Bupati Lombok Tengah.



Dalam kata sambutannya, Wakil Bupati H. Lalu Normal Suzana menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas kedatangan unsur pimpinan DPR RI dari Daerah Pemilihan Nusa Tenggara Barat (NTB) tersebut. “Selamat Datang kami ucapkan kepada adinda H. Fahri Hamzah di daerah Tatas Tuhu Trasna (Tastura) atas kunjungannya kali ini,” ucap Wakil Bupati.



Wakil Bupati pada kesempatan itu juga menyampaikan beberapa persoalan daerah yang perlu diperjuangkan di tingkat pusat. Diantaranya percepatan pembangunan kawasan Mandalika Resort di Pantai Kute Kecamatan Pujut, kondisi lahan pertanian yang krisis air karena berada di daerah tadah hujan dan membutuhkan tambahan embung rakyat, sektor keamanan khususnya di daerah pariwisata.



“Pembebasan lahan pariwisata di Kawasan Mandalika Resort sebanyak 1035 hektar, telah dimulai sejak tahun 1985. Bahkan groundbreaking telah dilakukan oleh Presiden SBY sekitar tahun 2010 lalu, namun sampai saat ini belum juga mulai dibangun,” kata Normal Suzana.



Normal Suzana juga tidak menampik adanya beberapa lahan yang masih bermasalah, namun jumlah hanya sekitar 135 hektar. “Menurut kami silakan saja mulai pembangunan karena bukan alasan tepat jika hanya terkendala dengan 135 hektar. Sementara 1035 hekter lahan telah clean and clear,” pungkas Camat Pujut Lalu Mujiharta pada sesi tanya jawab.



Fahri Hamzah menjelaskan, kawasan pariwisata di daerah harus segera dibangun dan dihidupkan. Karena merupakan sektor pembangunan yang memiliki dampak langsung terhadap peningkatan perekonomian masyarakat, khususnya di daerah pariwisata.



“Jika saya disuruh memilih antara sektor pertambangan, pertanian dan pariwisata, maka yang akan saya prioritaskan adalah sektor pariwisata. Sebab, multiplayer effectnya sangat luar biasa kepada daerah dan masyarakat,” kata pria kelahiran Sumbawa, 10 Oktober 1971 ini.



Untuk memancing perhatian pemerintah pusat, kata Fahri, pemerintah daerah harus memiliki “mimpi” besar yang dituangkan dalam pengajuan proposal, sehingga menjadi bahan pembahasan di parlemen. “Silakan ajukan, dan jika membutuhkan komunikasi dengan kementerian terkait, mari kita mulai dari sekarang. Sebab, Agustus nanti sudah mulai pembahasan APBN Perubahan 2015,” kata anggota DPR RI 3 periode ini. (ari/lbk)