Di saat rakyat tercekik akibat harga beras naik selangit, gas elpiji membumbung tinggi, BBM naik lagi, dollar naik dan rupiah jatuh terpuruk ke level terendah 13.000, hari ini Presiden Joko Widodo malah mengajak untuk waspadai ancaman ISIS.
"Ada beberapa tantangan yang harus dihadapi ke depan yang jadi kewajiban bersama untuk diselesaikan terkait terorisme, terutama ISIS," kata Jokowi didepan para pimpinan TNI-Polri di Auditorium STIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (3/3/2015), seperti dilansir Kabar24.
Terkait ancaman terorisme Jokowi sangat lugas dan lantang menanggapi, namun terkait rakyat yang terancam melambungnya harga, terutama beras, Jokowi meminta masyarakat untuk bersabar menunggu turunnya harga beras. Meskipun beberapa hari lalu banyak beras yang dilepas dari Bulog, namun distribusi belum sampai ke pedagang kecil.
"Kita perlu waktu karena ini distribusi yang kita arahkan di Cipinang, distribusinya belum sampai ke pedagang yang lebih kecil lagi sehingga mungkin minggu ini (harga stabil)," kata Jokowi di Ruang Wartawan Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 2 Maret 2015, dilansir VIVAnews.
Padahal dampak kenaikan harga beras sungguh sangat dirasakan rakyat. Silakan baca:
- Beras Mahal, Warga Sumenep Konsumsi Makanan Ternak
- Harga Beras Melejit, Bakul Warteg Menjerit
- Kisah Samilah, Tak Mampu Beli Beras Terpaksa Makan Nasi Aking