Obrolan Soekarno dan Kruschev, 'Dari Utang ke Marilyn Monroe'



[KETIKA MAKAN SIANG ITU GRATIS]

Soekarno: "Begini mister, saya ke sini khusus bicarakan tentang uang. Rakyat saya butuh uang"

Kruschev: "Owalaaah, tak pikir awakmu mrene arep ngomongke opo. Piye dab, ono opo?" 
(Owalah, saya pikir anda ke sini hendak membicarakan sesuatu. Bagaimana, ada apa?)

Soekarno: "Saya bicara serius, rakyatku butuh uang. Kami baru merdeka, butuh uang utk membangun icon yg bisa membanggakan rakyatku"

Kruschev: "Yawis, aku iso ngerti. Awakmu arep jalok opo, ngomong wae karo sekretarisku. Rak sah digawe serius" 
(Ya sudah, saya bisa memahami. Anda mau minta apa, tinggal ngomong ke sekretaris saya. Tidak perlu dibawa serius)

Soekarno: "Iki tenanan dab, aku butuh duwik!! Rakyatku ki dhurung duwe opo-opo jeh" 
(Ini saya serius, sedang membutuhkan uang. Rakyat saya belum mempunyai apa-apa)

Kruschev: "Kalem dab, urusan duwik rak sah digawe ruwet. Garek ngomong wae karo sekretarisku, wis tah, langsung asese" 
(Tenang bung, urusan uang tidak perlu dibuat rumit. Tinggal bicarakan ke sekretaris saya. Sudahlah, pasti langsung di-ACC)

Soekarno: "Tenane ki? Rak guyonan loh!" (Serius ya, ini bukan bercandaan)

Kruschev: "Iyo leh, cekelano omonganku. Saiki awak dewe ngomongke wedo'an wae. Piye, jarene gosipe Kennedy demen Marilyn Monroe. Maknyus tenan kuwi dab" 
(Iya donk, Anda bisa pegang omongan saya. Sekarang kita bahas ttg wanita saja. Katanya, Kennedy digosipin ada suka dgn Marilyn Monroe. Maknyus sekali itu bung)

Soekarno: "Hahahahaha.... "

Begitulah tafsiran imajiner pembicaraan dua mata antara Soekarno dan Kruschev, bahwa kita pernah mengalami masa di mana makan siang itu gratis. Hingga Soekarno tidak lg menjabat sebagai presiden, Sovyet (skrg Rusia) tidak pernah mengungkit-ungkit utang-utang dari Indonesia. Soekarno bukanlah anti utang, tetapi yg dikehendaki bukanlah utang yg kemudian menuntut ikatan politik atau balas budi. Karena bangsa Indonesia bukan tidak bisa bayar utang.

*dari fb Leo Kusuma