Aktivis JIL Nilai PARADE TAUHID adalah Parade Pembodohan dan Pesta Intoleransi


Pada Ahad lalu, 16 Agustus 2015, ratusan ribu umat Islam dari seluruh penjuru Indonesia mengikuti PARADE TAUHID yang diadakan untuk pertama kalinya di Jakarta.

Kibaran bendera merah putih mewarnai acara ini yang digelar dalam rangka peringatan 70 tahun kemerdekaan Indonesia sekaligus sarana ukhuwah islamiyah antar elemen umat.

Namun, acara yang dihadiri tokoh-tokoh umat seperti ustadz Muhammad Arifin Ilham, Habib Rizieq Shihab, KH Abdur Rosyid Syafi'i, dai Papua Ustaz Fadlan Garamatan ini mendapat cibiran dari aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL).

Salah satu aktivis JIL Akhmad Sahal geram dengan PARADE TAUHID yang dinilainya anti-toleransi dan memonopoli kebenaran.

"Parade Pembodohan dan Pesta Intoleransi!" tulisnya melalui akun twitter @sahaL_AS.


Aktivis JIL yang lain mencibir PARADE TAUHID dengan menggunakan tanda pagar (hashtag) #TauhidPalsu.

Namun, apapun cibiran dari JIL, kenyataan acara PARADE TAUHID yang digelar Umat Islam pada 16 Agustus lalu diikuti ratusan ribu peserta dan berjalan dengan tertib, aman, damai, santun, tanpa ada kerusuhan maupun anarkisme. Hal yang berbeda dengan jualan JIL 'Nusantara' yang ternyata terjadi keributan hingga gugatan.

Bahkan, pak polisi yang menjaga acara PARADE TAUHID tak segan untuk acungkan SATU JARI yang merupakan simbol PARADE TAUHID.