Jawad Mahmoud Mustafa
Kolumnis Asy-Syarq, Qatar
Pelanggaran, kekerasan dan berbagai aksi provokatif zionis yang melukai perasaan bangsa Arab Palestina mulai menyentuh dimensi berbahaya. Belakangan sejumlah warga Yahudi mengibarkan bendera Israel di halaman Masjid Kubah Shakhrah, selain penyerangan setiap hari dibawah penjagaan ketat pasukan penjajah ke masjid Al-Aqsha disertai kekerasan, pemukulan, cercaan, dan melecehkan Tuhan dan Nabi Muhammad.
Dua kali kepala Badan Keamanan Umum Israel (Shabak) Yuram Cohen menggerebek halaman Al-Aqsha dari gerbang Magharibah dengan penjagaan ketat pasukan khusus polisi Israel bersama 30 ektrimis yahudi.
Warga Al-Quds melawan dengan tangan kosong, dengan teriakan takbir, dan mereka hanya meminta perlindungan dari Allah, Pencipta dan Maha Kuasa untuk membebaskan mereka dari mimpi buruk berupa penjajahan Israel dan kelemahan Arab dan dunia Islam yang tidak lagi mampu meski hanya berteriak membela Baitul Maqdis.
Pasukan milik negara-negara Arab kini hanya buat pameran dan parade. Senjata mereka justru muncul dalam konflik dalam negeri dan menjaga iring-iringan dan rombongan pimpinan rezim semata. Mereka tidak disiapkan untuk memerangi musuh utama bangsa Arab dan umat Islam: Israel. Keinginan berperang sudah dicabut dan kemerdekaan pengambilan keputusan tidak lagi berada di tangan rezim-rezim tersebut tapi dikekang oleh kesepakatan internasional. Sementara umat Islam, mereka masih ‘adem ayem’ tak bergerak meski kiblat pertama dan tempat suci Islam ketiga berpindah tangan.
Baitul Maqdis berteriak meminta tolong kepada setiap yang memiliki hati yang masih beriman kepada Islam sebagai agama dan Muhammad sebagai Nabi untuk membebaskan tanah suci dari penjajahan dan terorisme zionis.
Wahai penguasa Arab di timur dan barat, prioritas utama adalah memerangi musuh kebenaran dan yang membakar bumi dan manusia Palestina. Jihad hakiki adalah di Palestina. Masjid Al-Aqsha saat ini seakan hanya memiliki Tuhan yang menjaganya dan Berkuasa atas segala sesuatu. Setelah itu, hanya ada pemuda yang masih memiliki keimanan kepada-Nya membawa ruh mereka membela tempat suci Islam.
Pada saat massa dan publik Arab turun ke jalan dalam aksi besar unjuk rasa mengecam kejahatan Israel di tempat suci Al-Aqsha dan menuntut sikap Arab yang tegas dan berani, namun tak ada reaksi dari negara-negara Arab yang sebanding dengan kejahatan Israel.
Di sinilahl kita ingat ucapan pimpinan Bani Hasyim, Abdul Muttalib, kakek Rasulullah ﷺ ketika datang pasukan Raja Abrahah mengepung dan akan menghancurkan Ka’bah, beliau berucap "Rumah ini (Ka’bah) punya Tuhan yang menjaganya". []
Sumber: infopalestina.com