by A.M. Nur
(Peserta dalam Indonesia - Turkey Business Forum, Jakarta 1 Agustus 2015)
Catatan Mengikuti Indonesia - Turkey Bisnis Forum 2015:
1. Delegasi Turkey adalah delegasi yang sangat siap menjadi pemimpin dunia, mereka sangat menghormati tamu dan siapapun y ditemu.
2. Jam 9.17 ketika saya sampai di Hotel tempat pertemuan (acara pukul 10.00 wib), paspampres, Pasukan Gegana sudah menjaga ketat disetiap sudut hotel diperhelatan Bisnis Forum tsb.
3. Menarik, mobil kepresidenan Turkey sudah berada di depan hotel, lengkap dengan atribut kenegaraannya. Dimungkin Erdogan sudah stanby sedari tadi di tempat acara.
Akan tetapi tuan rumah belum jua menunjukkan tanda2 kehadirannya (baca: Presiden Jokowi).
4. Waktu menunjukkan pukul 10.30, akhirnya acara dimulai, para pengusaha baik dari Indonesia maupun Turkey sangat mengharapkan Presiden Erdogan dn Presiden Jokowi bisa berada dalam satu forum, memberikan penekanan2 strategisnya dalam kerjasama ekonomi.
5. Jokowi dn Erdogan di agendakan memberikan Keynote speeches, begitu yang tertuang di undangan.
6. Akhirnya dengan alasan tertentu Jokowi tidak bisa menghadiri acara tsb, Erdogan kemudian membatalkan diri u hadir dalam Indonesia-Turkey Bisnis Forum tsb.
7. Kedua belah pihak diwakilkan oleh mentri ekonomi/perdagangan masing2. Termasuk u menyaksikan penandatanganan MOU kerjasama ekonomi dua negara,
yg biasanya dihadiri oleh pimpinan kepala negara/pemerintahan tertinggi, hal ini tidak terjadi.
8. Menarik, saya meraskan teman2 dari Turkey (pengusahanya), seperti merekalah yg menjadi tuan rumah dalam forum itu.
9. Ketika forum B to B (Business to Business) dibuka, para pengusaha Turkey tsb sangat mandiri, bahkan dibeberapa kesempatan mereka yg membantu peserta lain dlm memenuhi keperluannya.
10. Termasuk ketika d imeja saya belum terpasang nameplate, mereka yg menyiapkan kertas, menuliskannya dan meletakkan di meja saya.
11. Dan dalam forum tsb, translator juga tidak disiapkan, padahal ketika, saya menghadiri forum bisnis serupa di Turkey setahun yg lalu, mk pemerintah Turkey telah menyiapkan tidak kurang 500 penerjemah baik u bahasa Indonesia, Turkey, Inggris dan arab. Sehingga komunikasi antar pengusaha berjalan baik.
12. Ada yg menarik, ketika Menteri perdagangan dan menteri ekonomi Turki memberikan sambutan kedua2nya menggunakan Bahasa Turki, meskipun mereka sangat menguasai bahasa Inggris. Semangat kebangsaan y harus diacungi jempol.
13. Mentri ekonomi Turki mengatakan, "Indonesia adalah negara yg senantiasa membela Palestina dan ini harus terus kita lakukan, kt akan terus mendukung Indonesia menjadi basic bagi pertumbuhan ekonomi syari'ah terbesar dunia".
14. Tapi dari semua itu, satuhal y kita rasakan kurang sebagai negara muslim terbesar adalah, kita tidak menyambut tamu dengan baik, dn terkesan agak hambar dalan penyambutannya. Sementara mereka sangat antusias melihat Indonesia, sebagai negara y akan menjadi kekuatan dunia karena muslimnya.
8. Menarik, saya meraskan teman2 dari Turkey (pengusahanya), seperti merekalah yg menjadi tuan rumah dalam forum itu.
9. Ketika forum B to B (Business to Business) dibuka, para pengusaha Turkey tsb sangat mandiri, bahkan dibeberapa kesempatan mereka yg membantu peserta lain dlm memenuhi keperluannya.
10. Termasuk ketika d imeja saya belum terpasang nameplate, mereka yg menyiapkan kertas, menuliskannya dan meletakkan di meja saya.
11. Dan dalam forum tsb, translator juga tidak disiapkan, padahal ketika, saya menghadiri forum bisnis serupa di Turkey setahun yg lalu, mk pemerintah Turkey telah menyiapkan tidak kurang 500 penerjemah baik u bahasa Indonesia, Turkey, Inggris dan arab. Sehingga komunikasi antar pengusaha berjalan baik.
12. Ada yg menarik, ketika Menteri perdagangan dan menteri ekonomi Turki memberikan sambutan kedua2nya menggunakan Bahasa Turki, meskipun mereka sangat menguasai bahasa Inggris. Semangat kebangsaan y harus diacungi jempol.
13. Mentri ekonomi Turki mengatakan, "Indonesia adalah negara yg senantiasa membela Palestina dan ini harus terus kita lakukan, kt akan terus mendukung Indonesia menjadi basic bagi pertumbuhan ekonomi syari'ah terbesar dunia".
14. Tapi dari semua itu, satuhal y kita rasakan kurang sebagai negara muslim terbesar adalah, kita tidak menyambut tamu dengan baik, dn terkesan agak hambar dalan penyambutannya. Sementara mereka sangat antusias melihat Indonesia, sebagai negara y akan menjadi kekuatan dunia karena muslimnya.