Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengatakan bahwa bangsa Indonesia harus belajar dari kasus pengungsi Rohingya di Aceh. Sebab kasus Rohingya ini membuka sebuah potensi besar yaitu bangsa Indonesia memiliki kekuatan yang besar sekali.
“Bahkan ketika negara nggak sanggup umengatasi problem kemanusiaan yang ada di dunia, ternyata ada banyak kelompok dari masyarakat kita yang kemudian terjun, terlibat dan melakukan sesuatu secara mandiri dan independen,” ujar Fahri usai memberi sambutan dalam acara seminar “Solusi Tuntas Melayani Pengungsi Rohingya” di Gedung Nusantara II DPR RI, Jakarta, Kamis (20/08/2015).
“Itu menunjukkan bahwa Indonesia adalah raksasa tidur,” imbuh Fahri.
Menurut Fahri, kalau saja pemerintah mampu membangunkan potensi masyarakat yang besar itu, maka lanjutnya, pemerintah tidak saja bisa melampaui masalah-masalah yang terjadi di dalam negeri tetapi juga bisa membantu dunia di dalam menciptakan perdamaian abadi seperti yang disebutkan dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
“Nah sekarang ini, kita seperti mengisolir diri dari pembukaan UUD 1945 yang menyebutkan kita ikut serta dalam perdamaian dunia dan perdamaian abadi yang berdasarkan keadilan sosial itu,” cetus Fahri.
Seolah-olah, tegas Fahri, bangsa ini sekarang seperti tidak terlibat padahal itu harus dikerjakan sebagai sebuah mandat dari pembukaan UUD 1945 yang tidak boleh berubah. Dan, lanjutnya, itu adalah watak kepemimpinan Indonesia sejak zaman Bung Karno dulu.
“Seharusnya itu yang harus dipertahankan,” demikian tandas Fahri, seperti dilansir hidayatullah.com.