Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana Widodo tiba di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) untuk melakukan serangkaian kunjungan kerja, termasuk meresmikan Karnaval Khatulistiwa 2015.
Presiden Jokowi yang didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo tiba di Pontianak, Jumat (21/8), sekira pukul 17.40 WIB. Perjalanan dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusumah Jakarta ditempuh dalam waktu sekira 1 jam 5 menit dengan menggunakan pesawat kepresidenan Republik Indonesia 1.
Turut serta dalam rombongan sejumlah pejabat di antaranya Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta Odang, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, dan musisi Slank Abdi.
Rencananya pada Sabtu (22/8) pagi Presiden Jokowi akan membagikan kartu "sakti" terdiri dari Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Keluarga Sejahtera, dan Kartu Asistensi Penyandang Disabilitas Berat di wilayah Pontianak.
Selanjutnya Kepala Negara akan meresmikan Karnaval Khatulistiwa 2015 sebagai acara puncak peringatan HUT ke-70 Proklamasi Kemerdekaan RI. Dalam kegiatan itu akan dilaksanakan karnaval ratusan alat transportasi air dan darat yang diikuti oleh seluruh perwakilan Kalbar dan daerah lain di luar Kalbar. (Okezone)
***
Dibalik layar kedatangan Presiden ke-7 ke Pontianak ini ternyata terjadi ketegangan di arus bawah.
Salah seorang aktivis mahasiswa UNTAN Pontianak, Muhammad Ilham, melalui laman facebooknya menginformasikan:
Pada jumat sore sekitar jam 16.00 WIB, telah terjadi penghadangan serta perampasan secara paksa oleh gerombolan aparat kepada mahasiswa dari Aliansi Mahasiswa Kalbar yang berniat mengaspirasikan semangat demokrasi dalam agenda kedatangan Jokowi ke kota pontianak.
Kejadian berawal dari para mahasiswa yang bersiap berangkat dari tempat pertemuan dalam beberapa meter sebuah mobil avanza biru dengan plat polisi KB 1589 HM menghadang dengan tiba-tiba dan seketika merampas dengan paksa kunci motor para mahasiswa serta atribut aksi yang telah dipersiapkan sebelumnya berupa Toa, banner dan kamera dari salah satu mahasiswa yang berniat mengambil bukti dokumentas. Tapi barang barang mahasiswa dirampas secara paksa oleh beberapa oknum aparat yang masih belum diketahui pasti izin tugas dalam kejadian ini. Namun sangat disayangkan aksi ini mencoreng nilai nilai demokratis di indonesia. Ketika masyarakat dihadang dalam menyampaikan aspirasi ke pemerintah pusat. Ini menjadi bukti bahwa rezim sekarang #AntiKritik atas aspirasi masyarakat.
“Saya sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan oknum aparat kepada massa aksi. Sangat tidak sesuai dengan prosedur. Padahal aksi ini adalah aksi damai yang bertajuk Jokowi Ayo Hemat, Karena agenda karnaval yang dihadiri bapak Jokowi sangat banyak memakan biaya," ujar Hen-gun, Korlap Aksi.
Dari kejadian ini, Aliansi Mahasiswa Kalbar Yang terdiri dari Mahasiswa UNTAN, IKIP, dan IAIN menghimbau untuk seluruh OKP di Kalbar untuk bisa turun aksi menyambut kedatangan orang nomor satu di indonesia, Bapak Joko Widodo, dan menyampaikan aspirasinya secara langsung.
“Jangan sampai kita membiarkan pemimpin diktator karena anti kritik. Mahasiswa sebagai bagian yang tak terpisahkan dari rakyat tak boleh berhenti menyuarakan kebenaran. Bahwa negara kita berada dalam kegentingan dan membutuhkan pemimpin yang benar-benar bekerja bukan pencitraan apalagi menyelesaikan masalah dengan karnaval-karnaval yang mahal,” tutup Abdul Jabbar, ketua umum KAMMI Kalbar.