Biaya Pemilu Rp 9.1 Triliun Uang Rakyat Hanya Hasilkan 'Penderitaan Rakyat'






Pileg dan Pilpres Rp. 9,1 Triliun* Uang Rakyat Hanya Menghasilkan :



1. BBM naik.

2. Harga beras naik.

3. Harga gas mahal.

4. Harga listrik naik.

5. Semua kebutuhan sembako naik.



6. Tarif kereta api naik.

7. Jalan tol dikenakan pajak.

8. Tatanan hukum dan konstitusi amburadul.

9. Stabilitas politik & partai politik acak-kadut.

10. PPP dan Golkar diobok-obok.



11. Hutang negara bertambah Rp 250 triliun.

12. Penerimaan pajak sampai Maret 2015 dibandingkan periode yang sama Maret 2014 turun Rp 50 triliun.

13. Lembaga penegak hukum ditarik-tarik ke ranah politik.

14. Intitusi Polisi & KPK diobok-obok.

15. Impor beras dan gula semakin gila.



16. Parpol yang bersebrangan dengan pemerintah dipecah belah

17. Daya beli rakyat menurun, biaya hidup naik mengikuti kenaikan harga BBM.

18. Ekspor turun, impor naik tajam.

19. Izin ekspor konsentrat Freeport dan Newmont diperpanjang tanpa perlu bangun smelter. ‪#‎ProAsing‬

20. Ketua Umum Partai Politik memonopoli angkutan minyak (mafia migas baru).



21. Rupiah terjun bebas dari Rp 10.000 di akhir Juli 2014 ketika Jokowi-JK ditetapkan sebagai pemenang Pilpres dan sekarang Rp 13.000 lebih per USD. Rupiah melemah, yang disalahkan TKI.

22. Penerimaan CPNS stop 5 tahun.

23. Geger kolom agama KTP boleh kosong,

24. Istilah dalam Bank Syariah harus diganti

25. Pencekalan nama Muhammad dan Ali di bandara Soekarno-Hatta

26. Pemblokiran wabsite-website Islam, sedangkan website PKI dibiarkan.



27. Mobil nasional Proton Malaysia.

28. Janji memberi traktor pada petani, tapi ditarik lagi.

29. Hukuman mati narkoba diulur-ulur karena intervensi asing.

30. Rencana Koruptor diberi remisi.

31. Begal merajalela.



(Heri Alfath)



----



*Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Arif Budiman menyampaikan anggaran yang telah digunakan oleh KPU untuk pelaksanaan pemilihan legislatif dan pemilihan presiden 2014 mencapai Rp 9,1 triliun.

(KPU Telah Gunakan Rp 9,1 T Selama Pileg dan Pilpres 2014)