Katia dahulunya seorang suster Gereja Ortodoks Rusia. Selama melayani gereja, Katia mencari tahu secara mendalam hakikat beragama.
Pergaulannya yang luas, terlebih ia berinteraksi dengan beragam keyakinan, menambah perspektif berbeda dalam memandang agama. Perspektif itu selanjutnya menuntun Katiak untuk mengetahui setiap agama yang dipeluk teman-temanya.
Dari banyak aliran keagamaan yang dia kunjungi, menurutnya hanya Islam yang sempurna. Islam mampu menjawab berbagai macam persoalan kehidupan.Tetapi hal tersebut tidak membuatnya bersikap buruk kepada aliran-aliran yang sudah dia ketahui.
"Jangan menilai Islam dari umat Islam, karena umat Islam begitu banyak dengan perbedaanya masing-masing. Baik ras, budaya, mazhab dan masih banyak lagi, semua orang mempraktekkan keyakinannya masing-masing dan tentu ada perbedaan," kenang dia soal perkataan temannya itu, seperti dilansir Onislam, Rabu (1/4).
Tentang perbedaan yang ada dia tidak terlalu mempersoalkan hal tersebut, menurutnya setiap orang memiliki tradisi keagamaanya masing-masing. Dia beranggapan tidak semua perempuan Muslimah harus bercadar layaknya yang digunakan oleh beberapa golongan Muslimah.
Karena menurutnya cara dan sikap orang menjalankan ajaran agama berkaitan dengan budaya yang terjadi di lingkungan tempat orang tersebut hidup. (ROL)