"Masih Banyak Sunah Yang Lain, Kenapa Harus Poligami?"


Suatu hari si umi berkata
Umi: "Abi kepikir poligami ga?"

Karena sang suami tahu perempuan itu makhluk halus (lemah lembut), maka sang suami pun berkata
Abi: "Bagi abi, memiliki umi lebih dari cukup. Umi adalah istri satu-satunya yang abi harapkan sampai akhir kelak."

Si istri ragu, penasaran trus berkata
Umi: "Tapi itu sunnah loh abi"

Si suami cerdas, ia tahu bahwa istrinya cuma manis di bibir, maka ia pun berkata
Abi: "Kayaknya ga kepikiran kok dek, lagian masih banyak sunah-sunah lainnya"

Si istri yakin bahwa suaminya bener-bener cinta padanya dan terlihat jelas ga bakalan poligami. Maka si istripun tidak canggung bicara di setiap kesempatan tentang sunnahnya berpoligami, baik di liqoan (pertemuan) maupun diskusi-diskusi ringan. Bahkan ketika ada kesempatan bicara depan forum pun ia tidak sungkan-sungkan berbicara kepada para akhwat tidak mengapa dipoligami, itu merupakan syariat yang ga boleh dipertentangkan.

Maklum, si istri sudah yakin banget kalo suaminya ga bakalan nikah lagi. Jadi moment ini dimanfaatkan untuk berdakwah secara kaffah, hehehe...

Melihat istri yang begitu antusias bicara poligami, sang suami jadi mulai "ragu" pada istrinya, keyakinannya bahwa istrinya seperti wanita kebanyakan (lemah dan lembut perasaannya)… Berubah menjadi "yakin" bahwa istrinya adalah wanita yang tegar.

Maka, di suatu malam, di suasana yang santai, sang suami berkata
Abi: "Umi, sepertinya abi memang harus berpoligami, karena poligami itu bukan cuma anjuran, tapi perintah, berarti ia masuk kategori sunnah muaqad, bukankah Allah berfirman 'Nikahilah 2, 3 atau 4', perintah menikah itu adalah poligami, karena diperintah langsung dua...."

Istri langsung memotong
Umi: "Tapi kan ayatnya ga sampe situ, 'kalau kamu ga bisa berbuat adil maka 1 saja'. Di ayat lain, 'sesungguhnya kamu tak akan bisa berbuat adil'"

Abi: "Ga ada yang salah dengan kedua ayat di atas. Perintah untuk adil, sifatnya sama dengan perintah yang lain, seperti perintah sabar maupun yang lainnya. Hanya saja Allah tidak menuntut kita sesabar Allah maupun seadil Dia. Kita diperintahkan menjalankan syariat sesuai kesanggupan kita."

Istri mulai diam, bingung mau jawab apa. Di matanya sih ga ada debu, tapi mulai kelihatan kayak berdebu.

Sang suami lanjut berkata,
Abi: "Selain itu umi, yang paling memahami Alquran dan hadist itu adalah generasi awal, tabiin dan tabiut tabiin."

Umi: "Maksudnya?"

Abi: "Setelah abi pelajari sejarah sahabat, memang rata-rata istri sahabat sangat jarang yang 4."

Umi: "Berarti banyak sahabat yang ga berpoligami?"

Abi: "Bukan, tapi istri sahabat banyak yang lebih dari 4. Bahkan 4 kholifah yang dijamin masuk surga, istri mereka lebih dari 4"

Umi: "Kok bisa? Kan diperbolehkan cuma 4?"

Abi: "Ya bisa, karena setiap salah satu istri mereka meninggal, maka mereka segera cari lagi penggantinya. Bukan main pemahaman mereka tentag poligami ya umi?"

(Si istri hanya diam)

Dilema...

*dari fb Muhammad Eko Wahyudi