PKS Kalibaru Rayakan Hari Kemerdekaan di Lokasi Syuting Masalembo


70 tahun sudah bangsa ini merdeka, dan hari ini kita merayakannya. Mulai sepekan kemarin sudah terasa aura Indonesia’s Independence Day di seluruh penjuru negeri sepengal firdaus ini. Di jalan-jalanpun sang merah putih berkibar dengan ketangguhannya, menantang angin, menggapai gedung, mengingatkan pada tiap insannya untuk terus berkarya membangun negeri ini. Semarak momen indah yang rutin kita rayakan tiap tahun.

Disadari ataupun tidak, merdeka merupakan hadiah termanis untuk para generasi merdeka (“anak kemarin sore” yang “tidak ikut berdarah-darah”). Menjemput sebab-sebab merdeka bukan sekedar kerja individu, melainkan kerja kolektif. Kerja kolektif yang dilandasi oleh kesadaran akan kebutuhan bersama, tujuan bersama, cita-cita bersama pada akhirnya akan dilaksanakan dengan aksi bersama.

Dalam rangka menggapai tujuan kolektif tersebut, pada Ahad, 16 Agustus 2015, DPra PKS Kalibaru mengadakan serangkaian Family Mini Outbound di studio Alam TVRI Cilodong, Depok. Acara yang dikemas dalam menyambut kemerdekaan RI sekaligus Halal Bi Halal di tengah hangatnya kebersamaan di bulan kemenangan ini bertempat di lokasi syuting Masalembo, salah satu acara Program Serial Unggulan di NET TV.

Acara outbound yang dipimpin oleht trainer handal, Bapak Hatib Elham Ahsani, pengurus Badan Kepemudaan & Olahraga Dpra PKS Kalibaru tersebut dikemas dengan sangat  menarik. Dimulai game yang melatih konsentrasi, daya nalar hingga kesolidan antar keluarga. Diakhir permainan disampaikan bahwa games bertujuan menjaga kemurnian niat dan harapan, bahwa masih ada secercah harapan yang harus kita pertahankan. Harus ada angin optimisme yang senantiasa berhembus, agar kapal layar bangsa ini tetap berjalan. Harapan tanpa optimisme, bagai bayang-bayang semu yang pesakitan. Ia akan rapuh dan berjalan tertatih-tatih, terombang-ambing dalam deru zaman yang terus bejalan. 

Rangkaian dari seluruh agenda DPRa PKS Kalibaru pada dasarnya untuk mengirimkan sinyal, bahwa nilai-nilai kebangsaan serta agama yang sejatinya sangat sinergis. Hal ini tampak dari fatwa para ulama seluruh dunia yang  menyatakan bahwa berjihad demi negara hukumnya adalah fardu a’in. Hukum membela tanah air dari serangan musuh, sebagai stimulus bagi perjuangan kemerdekaan.

Para agamawan ini adalah pemikir besar yang nasionalis, seperti mengutip pernyataan Dr. Schwartz penulis buku best seller Berpikir dan Berjiwa Besar, bahwa pemikir besar adalah ahli dalam menciptakan gambar yang positif, memandang ke depan, optimistis baik di dalam pikiran mereka sendiri maupun pemikiran orang lain.

Senada, Anis Matta mengatakan bahwa pekerjaan-pekerjaan besar dalam sejarah hanya dapat diselesaikan oleh mereka yang mempunyai naluri kepahlawanan. Tantangan-tantangan besar dalam sejarah hanya dapat dijawab oleh mereka yang mempunyai naluri kepahlawanan. Itulah sebabnya para pahlawan itu orang-orang besar.

“Indonesia, Kau ada dalam doaku, karena kau bagian dari diriku..” (KH. Hasyim Asy'ari)