Ketegasan Erdogan Membela Saudi Hadapi Iran


Ketika Saudi dijadikan sasaran tembak oleh Iran atas Musibah Mina, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan langsung menjadi pembela utama Saudi.

Presiden Turki Reccep Tayyip Erdogan mengungkapkan sebagai tuan rumah penyelenggaraan ibadah haji, Arab Saudi telah berusaha semaksimal mungkin agar tragedi Mina tidak terjadi.

''Arab Saudi sebagai tuan rumah penyelenggaraan ibadah haji pastinya sudah berusaha maksimal agar segala tragedi tak perlu terjadi,'' ungkap Erdogan kepada wartawan di Istanbul, Jumat (25/9) seperti dilansir media Turki Today Zaman, Sabtu (26/9), yang dikutip ROL.

Karena itu, Erdogan meminta pemimpin negara-negara Muslim tidak saling menyalahkan atas tragedi Mina, di Arab Saudi yang terjadi Kamis (24/9) pagi dan menewaskan lebih dari 753 jamaah serta melukai ratusan jamaah haji.

Ia juga meminta kritik atas musibah Mina tersebut, tidak perlu dibarengi dengan sikap saling menjatuhkan. "Beberapa menyalahkan menejemen (penyelenggaraan haji). Beberapa lainnya menyalahkan organisasi (negara). Tapi saya berpikir pendekatan-pendekatan seperti itu tak sesuai," kata Erdogan.

Pengamat Timteng, Hasmi Bakhtiar, mengungkapkan bahwa Saudi dan negara-negara teluk harus bekerjasama dengan Turki dan menjadi satu kubu menghadapi 'agresi' Iran.

"Harus diakui, kekuatan Iran jauh diatas Teluk. Buka pintu masuk bagi Turki satu kemestian," ujar mahasiswa pasca sarja Lille Perancis ini di akun twitternya @hasmi_bakhtiar (28/9).

"Saatnya tidak lagi bicara Salafi atau IM. Kita bicara musuh Islam. Khilafiyah udah clear di tangan para ulama," kata alumni Al-Azhar Mesir ini.

"Lihat sikap Erdogan ketika raja Salman dihimpit tragedi Mina. Semoga raja Salman memahami dg baik pesan tersebut," lanjutnya.

"Kita berdoa, semoga kita semua memiliki saham dalam kemenangan ini, termasuk raja Salman," tutupnya.

Iran sendiri masih ngotot dan betul-betul memanfaatkan Musibah Mina untuk menyerang Saudi.

Dilansir detikcom, Otoritas Iran semakin keras dalam menyebut Arab Saudi bersalah atas tragedi Mina. Iran terang-terangan menyebut tragedi Mina sebagai kejahatan yang dilakukan otoritas Saudi terhadap para jemaah haji.

"Kami akan mendorong pengadilan internasional dan dunia internasional untuk mulai mengadili Saudi atas kejahatan mereka terhadap jemaah haji," cetus Jaksa Agung Iran Ebrahim Raisi seperti dikutip kantor berita ISNA dan dilansir Reuters, Senin (28/9/2015).

"Ini bukan ketidakmampuan, tapi ini sebuah kejahatan," tegas Raisi kepada televisi setempat, IRIB.

Sedangkan di Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat, Presiden Iran Hassan Rouhani dalam pidatonya juga menyerukan penyelidikan atas tragedi Mina, yang sejauh ini menewaskan lebih dari 700 orang.