Pada akhirnya malaikat pun bertanya : "Ya Allah, mengapa Engkau jadikan Ibrahim (AS) sebagai kekasihMu (khalilullah), sedangkan ia disibukan oleh urusan kekayaannya dan keluarganya..?"
Allah menjawabnya: "Jangalah engkau melihat seseorang dari lahiriahnya, tapi lihatlah dari ketaqwaan hati dan ketundukannya".
Dari beberapa riwayat, Nabi Ibrahim (khalilullah) 'Alaihi salam memiliki 1000 ekor domba, 300 ekor lembu dan 100 ekor unta. Riwayat lain menyebutkan berjumlah 12000 ekor ternak. Suatu jumlah yang sangat fantastis, dapat dikatakan sebagai seorang miliuner pada zaman sekarang.
Pernah ia ditanya oleh seseorang; "milik siapakah hewan-hewan ternak ini?". Dijawab oleh Ibrahim: "Hewan ini semua adalah milik Allah yang dititpkannya padaku. Jika sewaktu-waktu dimintanya kembali, maka aku akan aku kembalikan, bahkan jika anaku sendiri Ismail dimintanya juga akan aku berikan kepadaNya".
Tak lama kemudian Ibrahim diuji dengan mimpi yang haq, bahwa ia diperintahkan untuk menyembelih putra kesayangannya sendiri Ismail yang waktu itu baru berumur 7 tahun. Maka ia diskusikan dengan istrinya, juga dengan anaknya Ismail as seperti diabadikan dalam QS As Shoffat : 102.
Ibrahim berkata : “Hai anakkku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu maka fikirkanlah apa pendapatmu?" Ismail menjawab: "Wahai bapakku kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu. InsyaAllah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.”
Setelah mendengar jawaban itu, dengan bulat ia berangkat untuk melaksanakan perintah Allah tersebut. Ditengah jalan, digodanya mereka oleh syaitan namun mereka tetap kuat pendirian dan dilemparkannya para syaitan itu dengan batu yang dikenal saat ini dengan nama "melempar Jumrah".
Saat Ibrahim (AS) siap dengan pisaunya untuk mengorbankan anaknya Ismail (AS), Allah berfirman "Dan kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.” QS Ash Shoffat :107.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar walillahilhamdu...
Begitulah kisah pengorbanan, keikhlasan dan tawakalnya keluarga teladan Ibrahim as. Seorang nabi yang telah diuji dengan berbagai ujian dan cobaan, namun ia tetap sabar dan bertaqwa kepada Allah swt. Semoga kita semua dapat meneladani kisah pengorbanan yang terbaik ini dalam kehidupan nyata kita sehari-hari.
(Disarikan dari Khutbah Idul Adha 1436 H, Masjid Al Muhajirin komplek Transito Cilik Riwut km. 7 Palangka Raya-24/09/2015)
*dari fb Umar Saifudin