Untuk seorang, bernama teman...
Ketika kita memiliki satu tujuan yang sama, satu tujuan kebaikan, akan banyak batu kerikil bahkan duri yang tajam akan menghujam. Bertahanlah, sakit itu biasa. Perih itu memang luka. Tapi di ujung sana, ujung yang masih jauh disana dan kita masih harus tertatih melangkah kesana, ada Syurga-Nya yang manis, Syurga-Nya yang nyata, Syurga-Nya yang tiada dua. Bertahanlah...
Aku tidak akan mengatakan bertahanlah sedikit lagi. Karena kita sama sama tahu, jalanan itu masih sangat sangat dan sangat panjang.
Bertahanlah sampai antrian maut menghampiri.
Karena menjadi "hanif" seperti sifat Nabi Ibrahim , tidaklah sekedar lurus. Melainkan lurus dan istiqomah disaat yang lain tengah menyimpang bahkan ingkar...
Kita, teman seperjuangan. Saat perbedaan itu sebuah keniscayaan, selagi iman, dan aqidah kita bertumpu pada satu Sang Pencipta Insan, Allah, Arr Rohman, maka doa adalah penguat dan pengukuh perjuangan juga silaturahim diantara kita...
07:08 Kebagusan, 30 September 2015
-afifahsholihah13-