Mufti Saudi Abdul Aziz bin Abdullah Alu Syaikh mengecam film Iran berjudul "Muhammad", Rabu (2/9). Ia menilai film itu menggambarkan kehidupan kecil Rasulullah diliputi dengan nuansa permusuhan.
Tak hanya itu, film ini juga dinilai memutarbalikan fakta tentang Islam. "Ini adalah sebuah karya tak senonoh. Ini adalah penyimpangan dari Islam. Ini adalah tindakan permusuhan terhadap Islam," ujar Al-Sheikh kepada harian Al-Hayat.
Dia juga menambahkan, film tersebut bentuk penghinaan terhadap Nabi dan penurunan statusnya, "Film ini mengejek nabi dan menurunkan derajatnya."
"Muhammad" merupakan film dengan biaya termahal di Iran, Film ini disponsori negara Iran dengan bujetnya memecahkan rekor film termahal Iran, US$40 juta atau setara dengan lebih dari Rp560 miliar.
Film mulai ditayangkan perdana di negara mayoritas Syiah itu Kamis (27/8) pekan lalu. Film berdurasi 171 menit ini fokus pada kehidupan masa kecil Sang Nabi. Wartawan lokal melaporkan hampir setiap bisokop penuh selama pemutaran awal film itu. Film ini juga sudah diputar di Festival Film Montreal, Kanada.
Liga Muslim Dunia yang berbasis di Mekkah juga mengecam film itu. Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia, Abdullah al-Turki menyerukan kepada Teheran agar menghentikan dan mencegah penayangan film itu. Al-Turki juga menyerukan umat Muslim agar memboikot film tersebut.
Film Nabi Muhammad disutradarai oleh Majid Majidi yang pernah menggarap film "Children of Heaven". Majidi mengatakan butuh waktu tujuh tahun untuk menyelesaikan film itu. Menyusul film "Muhammad" yang sudah tayang, akan ada dua seri film lainnya karena film tersebut direncanakan menjadi trilogi.
[Lihat Trailer Film "Muhammad"]