Pasca Musibah Crane, Jamaah Haji Alami Trauma dan Kepanikan


Anggota Komisi VIII DPR RI dari PKS, Fikri Faqih yang saat ini sedang bertugas menjadi pengawas haji menceritakan trauma yang masih dialami jamaah haji pasca terjadinya musibah Crane yang menewaskan seratus lebih jamaah haji.

Rabu (16/9) terjadi kehebohan. Lima menit sebelum qomat sholat shubuh, jamaah berlarian keluar masjidil haram dan menyelamatkan diri sendiri. Menurut pengakuan jamaah ada suara gemuruh bak banjir menuju mereka.

Berikut kronoligisnya seperti ditwitkan Aleg PKS Dapil Jateng ini melalui akun twitternya @FikriFaqih:

Masjidil Haram masih penuh Crane.

Kemarin (Rabu, 16/9/2015) ada peristiwa luar biasa yg saya alami di Mekah, 5 menit sebelum iqomat sholat subuh.

Jemaah berhamburan keluar masjid, menyelamatkan diri. Terutama dari pintu Fahd dan King Abdul Aziz.

Karena konon ada suara gemuruh bak banjir menuju mereka. Banyak yang tersesat, terpisah dari rombongan.

Saat itu saya di lantai 3. Tidak merasakan apapun.

Andai ada gempa atau badai seperti peristiwa crane jatuh pastilah saya akan merasakan terlebih dahulu.

Kemungkinan ada sekelompok jamaah yg panik, berlarian dan mempengaruhi yg lain.

Terjadilah gelombang suara masif yg membuat panik jamaah lain, sehingga ikut berhamburan berlarian menyelamatkan diri.

Ini tentu berbahaya, karena bisa menyebabkan insiden baru. Seperti tragedi terowongan Mina tahun 90-an.

Pasca tragedi sandstorm (badai pasir) dan jatuhnya crane, sudah saatnya Kemenag bertindak.

Bicara teknis dengan pemerintah Saudi terutama pengelola masjid Nabawi dan Haram tentang Emergency Response Procedure.