Suatu partai bisa menjadi besar saat ia berhasil menjadi representasi masyarakat luas. Begitu pula PKS harus bisa menjadi rumah yang nyaman bagi masyarakat, dengan menunjukkan empati dan membela rakyat yang sedang didera kesulitan-kesulitan.
“Jadi ketika sebagian masyarakat merasakan ketidakpuasannya, disitu seharusnya PKS hadir dengan empati. Bahwa PKS adalah suatu organisasi politik yang bisa merepresentasikan kesulitan mereka,” kata Pengamat Politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro saat dihubungi via telepon, Rabu (2/9).
Siti Zuhro mengatakan Musyawarah Nasional (Munas) merupakan kesempatan penting bagi PKS untuk memeriksa kembali semua visi, misi, dan platform yang sudah menjadi landasan partai. Konteks ini perlu dipahami kembali agar program yang dirancang lima tahun ke depan tepat sasaran.
“PKS perlu memperkirakan secara akurat berbagai fenomena yang akan terjadi lima tahun mendatang. Dipetakan apa yang akan berubah dan apa yang berkesinambungan. Tentunya, hal ini harus merujuk kembali dimana basis politik utama PKS,” ujar Siti Zuhro.
Sementara, Pakar Komunikasi Politik Tjipta Lesmana berharap Munas ke-4 PKS dapat berjalan lancar dan menunjukkan persatuan kepada rakyat Indonesia.
“Sukses bagi Munas PKS, jangan seperti partai lain, kalau Munas, kalau kongres selalu ribut-ribut. Semoga Munas PKS lancar dan menunjukkan persatuan kepada rakyat Indonesia,” pesan Tjipta Lesmana.
PKS akan menggelar Munas ke-4 di Depok, Jawa Barat pada 14-15 September 2015. Selain pengukuhan struktur DPP PKS masa bakti 2015-2020, PKS akan menyampaikan pandangan politik terkait kondisi kekinian di Indonesia.
(Keterangan Foto: Pengamat Politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro)
Sumber: pks.id