4 Tipe Anggota Dewan dan Pejabat Publik dari PKS




Oleh Nandang Burhanudin



Setiap kali kampanye, tuduhan yang pasti diterima Parpol Islam semisal PKS adalah, sebutan "Penjaja Agama untuk kepentingan politik." Tuduhan 5 tahunan, yang tidak disematkan kepada parpol lain semisal PDIP yang tetiba Bu Ketum abadinya mengenakan kerudung, Pemilik Nasdem tiba-tiba mengenakan peci, dll.



Sepatutnya, tidak perlu risih dituduh pedagang agama/akhirat. Syaikh Utsaimin Rahimahullah berkata, "Jika para pedagang/bisnisman tidak tidur sebelum membaca ulang laporan keluar masuk barang, cashflow, rabat, dan pengeluaran. Maka para pedagang akhirat seharusnya memiliki perhatian lebih, karena perniagaan mereka lebih mulia daripada perniagaan pedagang dunia."



Ada baiknya, evaluasi dan monitoring tetap menjadi parameter keseriusan kader-kader PKS di ranah politik. Terutama yang kini mengemban amanah menjadi pejabat publik, serta merta ratusan juta pasang mata menjadi mata-mata, gps, bahkan lampu yang siap menyorot kinerja. Ada yang siap menyoroti aib, keburukan, cacat sekecil apapun. Ada yang menyiapkan supertrap untuk menjebak. Ada pula yang menebar ranjau-ranjau paku atau minyak, dengan target memelesetkan apapun yang berbau PKS, terutama yang menjadi anggota Dewan atau terpilih sebagai pejabat publik.



Dalam pemahamahan ini, saya menggarisbawahi, ada 4 tipe kader PKS di legislatif dan di pemerintahan:



1. Tipe Standar



Tipe penjaga amanah. Menunaikan apa yang menjadi tugas pokok dan fungsi diri sebagai anggota dewan, pejabat publik. Merespon setiap keluhan dan laporan masyarakat. Disiplin waktu dan tak oportunis. Menyerap aspirasi penuh inspirasi.



2. Tipe Alay



Tipe sekedar kantoran. Berangkat pagi, pulang sore. Tidak sempat mengisi pengajian. Tidak menyempatkan bertemu masyarakat atau konsituen. Menjadi anggota dewan/walikota/bupati/wakil seakan mendapat durian runtuh. Berubah gaya hidup. Lifestyle meningkat. Sim salabim. Jika membantu konstituen, berharap imbalan. Jika mensukseskan suatu bantuan untuk yayasan, LSM, lembaga pendidikan, ia minta saham.



3. Tipe PHP (pemberi harapan palsu)



Rajin sich. Ramah juga. Tapi rajin dan ramahnya hanya pas belum terpilih. Tetiba sudah terpilih, lupa pada orang-orang yang dulu pernah ia kumpulkan. Dulu rajin sekali mengirim SMS dan menanyakan kabar. Setelah terpilih, di-SMS tidak pernah mendapat jawaban. Dulu sangat gemar berkunjung. Namun saat terpilih, inginnya disanjung-sanjung tapi enggan menjaga silaturahmi agar terus tersambung.



4. Tipe Pejuang



Tipe ini adalah tipe tertinggi. Ia tidak menjadikan jabatan di dewan atau di eksekutif sebagai batu loncatan. Tapi lebih didorong pada visi besar: Menjadikan Indonesia Sepenggal Firdaus dengan Kinerja Kerja Cinta Harmoni, yang tidak sekedar jualan kampanye. Tipe ini memahami, Indonesia adalah bagian dunia yang harus diselamatkan. Maka tak ada perubahan dalam gaya hidup, sikap, ataupun tanggungjawab. Benar-benar terdepan dalam senyum, prestasi kerja, tegur sapa, dan tentunya aksi nyata di lapangan.



Saya yakin, tipe-tipe pejuang di PKS masih banyak. Harapannya tipe-tipe ini harus aktif bergerak, jangan sampai tergilas oleh tipe-tipe PHP dan tipe Alay. Jika saja konsisten dengan tipe standar dan tipe pejuang, konspirasi dan serangan terhadap PKS dari luar, tidak akan berpengaruh apapun! Namun jika sebaliknya, tidak perlu serangan puting beliung, kerapuhan itulah yang akan menghancurkan!