Diskusi Asik @Triwisaksana (PKS) dengan @yunartowijaya tentang "Anggaran UPS DKI"






Melalu Sidang Paripurna, Kamis (26/2/2015), DPRD DKI Jakarta sudah sepakat menggunakan Hak Angket kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) yang berawal dari persoalan APDB DKI 2015.



Ahok pun balik menyerang DPRD. Menurut Ahok 'serangan' DPRD kepada dirinya karena terkait 'dana siluman' sebesar Rp 12,1 triliun dalam APBD 2015, yang salah satunya untuk pengadaan UPS sebesar Rp 6 miliar. Ahok menyatakan tanpa ragu dengan tegas menolak pengadaan UPS sebesar Rp 6 miliar lantaran tidak sesuai dengan hati nuraninya.



"Yang saya pikirkan orang Jakarta. Pasti tidak mungkin ikhlas membiarkan sekolah beli UPS sampai Rp 6 miliar," ujar Ahok di Balai Kota, Jl Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (26/2/2015).



Persoalan UPS pun ramai dibincangkan di media sosial. Netizen bertanya-tanya penasaran. Untungnya ada Bang Tri Wicaksana, Wakil Ketua DPRD DKI dari PKS yang sangat intens dan terbuka berdialog di media sosial melalui twitter.



Berikut cuitan dan berbalas mention tanya jawab netizen (N), salah satunya @yunartowijaya dengan @Triwisaksana (T) sebelum Jumatan (27/2/2015) tadi:



***



(N) @yunartowijaya: "@Triwisaksana bisa dijelaskan dana UPS yg disebut2 itu pak dewan? Betulkah ada dengan angka sefantastis itu? Thx"



(T) @Triwisaksana: "@yunartowijaya harusnya dicoret saat bahas dg dinas terkait jika gak butuh. Kenapa dibiarkan?"



(N) @yunartowijaya: "@Triwisaksana tapi DPRD berarti setuju masalah UPS khan? Anda blm jawab ttg itu..."



(T) @Triwisaksana: "@yunartowijaya Gub juga dah ttd (tanda tangan -ed) lho. Kalo itu yg anda maksud :)"



(N) @yunartowijaya: "@Triwisaksana scr prosedur saya setuju ahok hrs dipertanyakan knp ikut ttd kalo ga setuju... yg saya penasaran kapan pertama dana UPS muncul"



(T) @Triwisaksana: "@yunartowijaya pernah tanya pak gub kenapa ajukan APBD dg langgar UU? Kenapa nggak bahas detil kalo nggak setuju?"



(N) @yunartowijaya: "@Triwisaksana saya pertanyakan jg ke ahok kenapa ttd dan juga tidak kontrol skpd pada saat masukan anggaran.. :)"



(N) @yunartowijaya: "@Triwisaksana ok pertanyaan sederhana, sbg anggota dewan anda setuju dgn pengadaan UPS itu?"



(T) @Triwisaksana: "@yunartowijaya UPS mahal bukan hanya janggal, bisa jadi mubadzir. Tapi kenapa nggak dicoret saat bahas bersama (antara pemprov DKI dg DPRD -ed)?"



(N) @yunartowijaya: "@Triwisaksana terima kasih sudah mengakui anggarann UPS itu janggal n mubazir.. semoga Gub & DPRD bisa tindaklanjuti sikap anda :)"



(N) @yunartowijaya: "@Triwisaksana bisa dijelaskan kapan dari tahapan pembuatan sampai persetujuan anggaran, dana UPS pertama kali muncul?"



(T) @Triwisaksana: "@yunartowijaya tanya komisi dan dinas terkait mas. Sekali lagi sy bukan yang maha tahu :)"



(N) @yunartowijaya: "@Triwisaksana hehe ok thanks infonya pak ustad.. selamat bekerja :)"



(T) @Triwisaksana: "@yunartowijaya Tks diskusinya pak dosen :)"



***



(N) @Emrizal: Pak @Triwisaksana benarkah DPRD DKI mainkan anggaran?"



(T) @Triwisaksana: "@Emrizal Bahas anggaran pak. Ada yg dikoreksi ada yg ditambah."



***



(N) @bastianpribadi: "@Triwisaksana tapi UPS seharga 4M juga keterlaluan lo Stadz...”



(T) @Triwisaksana: "@bastianpribadi Seharusnya dicoret saat bahas bareng dinas"