Kemang banjir. Siapa Yang Kasih Izin Pembangunan Apartemen Di Sana? Tukang ketoprak?


[portalpiyungan.com] Hujan deras yang terjadi pada puncak musim kemarau kali ini setidaknya sudah mencatatkan dua rekor baru.

Rekor pertama, terjadinya perluasan titik banjir yang tadinya merupakan monopoli wilayah Sunter, Kelapa Gading, Cempaka Putih, Cengkareng, Grogol, Pondok Labu, dan Bintaro, kini meluas dan menyentuh daerah elit Kemang.

Rekor kedua, daerah Kebayoran Baru yang selama ini tak pernah tersentuh banjir harus mengalami banjir dengan ketinggian yang cukup parah.

Ahok boleh saja berkelit bahwa pengembang tidak menyediakan pompa air, di Jakarta Selatan banyak lembah, normalisasi kali belum sempurna, bahkan ia menyalahkan dan menyatakan akan menggusur pemukiman kumuh di pinggiran Kali Krukut.

Menanggapi pendapat yang mengatakan bahwa banjir dan macet tak hanya terjadi di era Ahok, aktivis perempuan Tunggal Pawestri menuliskan bahwa sejak dulu memang sudah ada banjir.

"Banjir, macet dari sejak dulu memang ada, tapi kita pilih pemimpin untuk mengatasinya. Kawasan kumuh "dibuldozer'', berani "buldozer'' Kemang?" tegas Tunggal melalui akun twitter @tunggalp.

Pertanyaan Tunggal memang menohok, karena selama ini Ahok hanya melakukan penggusuran di kawasan-kawasan "kumuh'', tetapi tidak berani menyentuh kawasan-kawasan elit yang sebenarnya memiliki izin pembangunan yang bermasalah.

Sebut saja kawasan Sunter dan Kelapa Gading yang awalnya merupakan daerah rawa-rawa yang sangat dibutuhkan sebagai daerah resapan banjir. Atau keberadaan Central Park di kawasan Jakarta Barat yang justru menjadi penyebab banjir bagi daerah di sekitarnya.

Tunggal juga mempertanyakan tentang keberadaan apartemen-apartemen di sekitaran Kemang baru-baru ini dan mengaitkannya dengan banjir Sabtu 27 Agustus 2016 malam.

"Kemang banjir. Jadi siapa yang kasih ijin bangunan-bangunan apartemen yang baru saja muncul di Kemang? Tukang ketoprak?" tanyanya.

Beranikah Ahok membongkar seluruh bangunan di kawasan Sunter, Kelapa Gading, dan daerah-daerah lain yang keberadaannya justru mengakibatkan banjir?