[portalpiyungan.com] Kehadiran Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dalam ulang tahun ke-22 Aliansi Jurnalis Independen (AJI) untuk menyampaikan orasi ilmiah berbuntut panjang.
Pasalnya, dalam acara yang berlangsung pada Kamis (25/8) tersebut AJI menganugerahkan Tasrif Award untuk Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender, Inseksual, dan Queer (LGBTIQ).
Publik umat Islam mengecam Menag Lukman yang dinilai mendukung penghargaan untuk LGBT. Bahkan sebuah petisi online telah beredar yang menuntut Menag Lukman untuk mengundurkan diri.
Menanggapi hal tersebut, Menag Lukman mengklarifikasi. Menurutnya dia tidak tahu kalau di acara AJI ada penghargaan untuk LGBT. Lukman mengingatkan untuk tidak membuat fitnah.
Berikut klarifikasi Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin melalui pesan whatsap ihwal kedatangannya dalam acara itu yang dirilis Republika Online.
”Saya diminta menyampaikan orasi kebudayaan dalam ultah Aliansi Jurnalis Independen (AJI) ke-22. Ternyata dalam acara itu juga diberikan tiga award, (Tasrif Award utk kategori lembaga/komunitas yg paling gigih memperjuangkan hak-haknya, Udin Award utk wartawan yg paling gigih dengan liputan atau kehormatan profesinya, dan SK Trimurti Award utk perempuan yg gunakan media utk berjuang).
Saya dan semua hadirin tak ada yang tahu siapa yg akan mendapatkan award di masing-masing kategori itu, sampai diumumkan pada malam itu.
Ternyata yg menjadi pemenang untuk memperoleh Tasrif Award adalah Komunitas LGBTIQ dan IPT.
Saya tentu tak bisa intervensi apapun terhadap penetapan award yang masing-masing dilakukan oleh tim penilai tersendiri.
Saya menyampaikan orasi sama sekali tak menyinggung para pemenang award tersebut. Isi orasi saya justru mengingatkan media agar bersifat obyektif dan mengacu pada konstitusi NKRI yg masyarakatnya beragama dan beragam.
Demikian penjelasan saya. Marilah berlindung kepada Allah SWT dari perbuatan zalim dan fitnah. *Lukman Hakim Saifuddin* (Menteri Agama).”
***
Benarkah Menag Lukman tidak tahu kalau acara AJI ada penghargaan (award) untuk LGBT? Hanya beliau dan Allah yang tahu.
Benarkah dukungan/apresiasi Menag Lukman pada award untuk LGBT adalah FITNAH?
Pasca acara penganugerahan (award), Menang Lukman sempat diwawancarai dan ada BUKTI rekaman videonya bagaimana tanggapan Menag Lukman atas penganugerahan tersebut.
"Adalah memaknai award/penghargaan ini sebagai bentuk bahwa ada komunitas saudara-saudara sebangsa sesama kita yang memiliki situasi dan kondisi yang tidak sama dengan kita yang memerlukan perhatian atensi pengayoman tanpa harus mempersoalkan perbedaaan baik yang sifatnya filosofis atau yang kaitannya dengan agama," kata Menag Lukman usai acara penghargaan. (lihat video)
Catat: PERNYATAAN Menag Lukman ini SETELAH pemberian penghargaan untuk LGBT. Pernyataan ini SETELAH Menag Lukman tahu yang mendapat penghargaan salah satunya adalah LGBT. Apa ini bukan dukungan/apresiasi Menag Lukman pada penghargaan untuk LGBT??? Kok disebutnya FITNAH???
Itulah mengapa seorang dosen di Ibnu Khaldun Bogor, Budi Handrianto, di akun fb-nya menyatakan tadinya husnudzon pada Menag Lukman:
"Tadinya saya khusnudzan (prasangka baik) kepada Menteri Agama yg menghadiri acara penyerahan penghargaan Suardi Tasrif Award kepada forum LGBT dlm ulang tahun Aliansi Jurnalistik Independen (AJI) ke-22 tgl 26 lalu. Mungkin dia hanya diundang utk menghadiri acara ulang tahun, eh di dalamnya ada acara penghargaan buat LGBT.
Tp setelah menonton video pidato dan wawancaranya di youtube, khusnudzan saya hilang krn pak menag ternyata menyatakan dukungannya thdp keberadaan kaum LGBT."
Jangan dibolak balik menuduh fitnah atas sebuah fakta. Lebih baik mengakui kesalahan dan bertaubat daripada membuat-buat alasan "tidak tahu" bahkan menuduh "fitnah".
Silahkan lihat video ini lagi. Pernyataan Menag Lukman SETELAH acara pemberian award untuk LGBT: