Catatan Kritis @asmanadia Atas "Film Hijab" Karya @Hanungbramantyo



Film Hijab menuai kontroversi. Sudah beberapa penonton dan penulis yang mengulas film garapan Hanung Bramantyo ini. Yang paling awal mengulas adalah Hanum Salsabiela Rais (@hanumrais). Penulis buku fenomenal yang kemudian diadaptasi menjadi film "99 Cahaya di Langit Eropa" ini menilai film Hijab menyakiti Umat Islam.

Kali ini, Asma Nadia pun tak ketinggalan memberikan catatan kritis atas film Hijab. Penulis kenamaan yang namanya lagi ramai diperbincangkan atas bukunya yang dijadikan film "Assalamualaikum Beijing", memberikan catatan kritis film Hijab melalui akun twitternya @asmanadia. Berikut isi lengkapnya:

1. Semalam menonton Hijab bareng @isaalamsyah. Setuju dgn Pak @mdinsyamsuddin film ini tergarap bagus,meski ada bbrp celah utk disalahpahami.

2. Kecerdasan & kreativitas @Hanungbramantyo sebagai sutradara sangat terlihat di film Hijab. Secara nilai film ini jg punya pesan.

3. Hijab dipandang sebagai sesuatu yang ngetrend, saya nggak keberatan. Film ini mempromosikan habis butik @zaskiadyamecca jg haknya.

4. Poin baik ketika ungkapan positif tentang Hijab justru muncul dari karakter2 yang nggak berhijab di filmnya. This is good.

5. Tapi setelah menonton film Hijab saya bisa memahami bbrp hal yang sensi dan berpotensi menyakiti seperti ulasan @hanumrais.

6. Hijab punya pesan kuat bahwa istri bisa berpenghasilan dan punya karir tapi keluarga tetap no 1 dan gak boleh lupa diri.

7. Hikmah yg sebenarnya kuat di film Hijab tertutupi justru oleh detail2 yg jika dihilangkan @Hanungbramantyo tdk mengubah kebagusan filmnya.

8. Banyak alasan orang pakai jilbab, mulai dari fashion, menutupi kekurangan, nikah? dll. @Hanungbramantyo mengangkat realitas, harus diakui.

9. What I wish Hanung would do differently memasukkan bagian realitas yg dominan: bnyknya yg berjilbab murni krn hidayah, dorongan iman.

10. Bnyk muslimah berjilbab krn Allah, menempuh bnyk perjuangan, dikeluarkan dr sekolah/kantor, diusir, syahid, ini luput dari film Hijab.

11. Jk Sari mewakili sosok ini & pernikahan lalu membuat ibu, adik & keluarganya lain berhijab tp bukan Sari yg terpaksa, it would be better.

12. Luputnya perjuangan para muslimah yang berhijab tadi dari rekaman @Hanungbramantyo gak akan masalah jika judul filmnya bukan Hijab.

13. Itu fakta dan detail yang penting dlm Hijab, lebih sensi dari sekadar bikin film tentang Cina tapi nggak menyebut budaya minum teh.

14. Detail lain adl foto2 yg mengesankan syiah dr dinding rumah suaminya Sari.Lalu foto Salman Rushdie bdampingan dgn foto @Hanungbramantyo.

15. Prasangka baik cuma ide 'nakal' @Hanungbramantyo, tp memicu tudingan lbh kuat akan JIL. Pdhal jk detail ini tdk ada film g akan pincang.

16. Lainnya sampai akhir film, pendapat istri gak boleh bekerja dan HARAM tdk diluruskan, padahal Khadijah ra pengusaha hebat.

17. Istri boleh berpenghasilan, tapi dilakukan di rumah /tidak meninggalkan kewajibannya pada keluarga, & dgn izin suami, ini lbh tepat.

18. Ada hal2 lain, tapi di luar kekhilafan itu, Hijab imho tetap film yg bs diapresiasi, punya nilai tidak spt film horor/seks gak jelas.

"Teman yang baik adl yang berani meluruskan dan mengkritik ktk banyak orang memuji. Sebab dari kritik-bukan pujian- kita akan belajar"

***

Zaskia Adya Mecca, istri Hanung yang juga pemeran utama film Hijab, menyatakan terimakasih atas catatan Asma Nadia ini.  

"Makasiiii mba asmaa udah menilai dengan nonton sendiri ❤️ masukannya pun sangat membangun #FilmHijab," ujarn Zaskia melalui akun twitter @zaskiadyamecca.