Pilot AirAsia 8501 Sudah Melakukan Yang Terbaik



Melihat AirAsia 8501 dalam grafis CNN, di saat-saat terakhir sebelum jatuh, bagi saya, nampak jelas rekomendasi dari hasil investigasi KNKT nanti akan mengarah ke perbaikan sistem ATC di Indonesia.

Di saat-saat terakhirnya, pesawat berusaha menambah
ketinggian secepat-cepatnya, sampai kecepatan 9000 kaki permenit, yang pada akhirnya membuat pesawat "stall". Stall adalah kondisi di mana pesawat kehilangan daya angkat akibat sudut terbangnya melebihi batas maksimum. Seperti sepeda motor dengan roda depan diangkat hampir tegak lurus (standing).

Dari informasi awal, pilot sudah meminta 2 perubahan: menyimpang dari jalur dan ubah ketinggian. Permintaan pertama diizinkan ATC. Permintaan kedua, pesawat keburu hilang kontak sebelum persetujuan ubah ketinggian di-confirm ke pilot. Sepertinya, lama menunggu konfirmasi, akhirnya insting pilot bekerja untuk "do something". Sayangnya, insting manusiawi itu tidak berhasil menaklukkan tantangan besar di depannya.

Pabrikan Airbus bisa bernafas lega. Untuk sementara, bukanlah aircraft failure yang menyebabkan malapetaka ini.

Pilot, dan First Officer nya, saya kira telah melakukan yang terbaik yang mereka bisa. Yes, they did.

(Canny Watae)


Related Posts :