Penyidik Polres Metro Jakarta Selatan memberikan pernyataan berbeda terkait CDS, pelaku tabrakan maut di Jalan Sultan Iskandarsyah (Arteri Pondok Indah), Jakata Selatan, 20 Januari 2015.
Polisi memastikan CDS, pelaku tabrakan maut mobil Outlander dan anak pengusaha properti berinisial KS, ternyata negatif menggunakan narkoba. Keterangan ini berbalik dari pernyataan polisi yang hingga siang kemarin, Selasa, 27 Januari 2015 masih menyatakan, CDS positif menggunakan narkoba.
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Wahyu Hadiningrat mengatakan, hasil itu didapatkan setelah Badan Narkotika Nasional (BNN) rampung memeriksa hasil tes urine dan contoh darah milik tersangka.
"Selain pemeriksaan lab urine di BNN, hasil dari Puslabfor Polri dan pemeriksaan urine di Rumah Sakit Polri juga semuanya negatif," ujar Wahyu di Mapolres Jakarta Selatan, Selasa 27 Januari 2015 sore.
Seperti diketahui, hasil pemeriksaan BNN ini berbeda dengan pernyataan Polda Metro Jaya yang memastikan CDS positif menggunakan narkoba golongan satu jenis 36 berupa LSD (Lysergic Acid Diethylamide).
Terkait itu, Wahyu mengatakan, hal tersebut hanya dugaan awal melalui pengakuan saja. Sehingga, tidak bisa dijadikan alat bukti yang kuat.
"Itu hanya pengakuan awal, sehingga saat ini setelah hasil ke luar, dapat diluruskan kembali. Pengakuan tidak bisa menjadi alat bukti dalam penyidikan," katanya.
Seperti diketahui, CDS (22), pengemudi Mitsubishi Outlander bernomor polisi B 1658 PJE yang terlibat dalam tabrakan maut di Jalan Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan pada Selasa, 20 Januari 2015 malam, sudah berteman sejak lama dengan Muhammad Ali Husni Riza (22), anak dari pemilik mobil.
"Mereka (Ali dan CDS) sahabat sejak SMP," kata Kepala Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Hindarsono, di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Rabu, 21 Januari 2015.
Menurut Hindarsono, sebelum kejadian tabrakan tersebut, keduanya sempat menonton bioskop bersama di bioskop Blitz Megaplex yang ada di mal Pacific Place, kawasan SCBD, Jakarta Selatan.
Dari situ, keduanya kemudian berbincang di salah satu kafe yang ada di mal tersebut.
"Jadi habis nonton, mereka berdua pergi ngopi. Kalau si CDS ngaku-nya minum kopi liberika," ujar Hindarsono.
Ali dan CDS kemudian pulang dengan mobil Mitsubishi Outlander yang dikemudikan Ahmad Sandi Illah (40), supir keluarga Ali. Setelah sampai di rumah Ali di kawasan Mayestik, Ali minta Sandi mengantarkan CDS ke Pondok Pinang.
Sandi mengatakan, sebelum tabrakan, tak ada masalah dengan CDS. Namun ketika Ali menelpon Sandi, CDS kemudian merebut dan membuang HP Sandi. CDS kemudian mencoba merebut kemudi mobil dari tangannya. Ia bahkan sempat mencekik leher Sandi saat mobil masih dalam posisi melaju. Karena tak kuat menahan cekikan tangan CDS, Sandi memutuskan menghentikan laju mobil sambil mencoba melepaskan cekikan tangan CDS.
Ketika cekikan tangan CDS berhasil diepas dan laju mobil terhenti, Sandi pun langsung membukan pintu dan keluar dari mobil. Saat itulah CDS langsung mengambil alih kemudi dan menjalankan kembali mobil milik orangtua Ali tersebut.
Kecelakaan maut pada Selasa malam itu mengakibatkan tewasnya empat orang, masing-masing Mustafa, warga Pondok Bambu, Jakarta Timur; Mahyudi Herman, warga Pondok Petir, Depok; Wahyu Anggara, warga Jalan Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, dan Aiptu Batang Onang Lubis, warga Pancoran Mas, Depok yang merupakan anggota Polsek Kebayoran Baru.
--------
Terkait perubahan keterangan polisi tersebut, sejumlah netizen marah. Beberapa bahkan mengumpat dengan kata-kata kasar yang tak layak untuk dituliskan di sini.
Berikut beberapa komentar netizen atas mencla mencle nya keterangan polisi terkait kasus kecelakaan di Pondok Indah ini.
@pandji: Everything has a price
@GitaAqsho : My God policedude! Can you stoop even lower?
@MustofaNahra: Itulah. ANDA TEBAK SENDIRI
@littleangelin: coming from a well-off family, suddenly got tested negative. Nah.
@ratjunn: dia hanya bantuin malaikat maut menjalankan tugasnya... Kita apresiasi!!
@ratjunn: Christopher outlander itu negatif narkoba? :| ada waktu seminggu buat nego..."
@Ciel_duke: predictable...
@agilosman: nggak cuma hati yang bisa berubah, hasil tes urin juga bisa berubah!
@JafarJFR: Horangkayah! BAP disulap!!
Jika benar polisi bisa mengubah pernyataan mengenai test urine, maka kemungkinan, CDS, yang dikabarkan putra seorang pengusaha properti yang berkantor di daerah Jakarta Utara bisa pula lepas dari jerat hukum. [*/fs]