Hatta Rajasa: Kebijakan Tak Pro Rakyat Harus Dikritik











Guna menghadapi tantangan politik nasional ke depan yang semakin dinamis, Partai Amanat Nasional (PAN), sebagai salah satu anggota Koalisi Merah Putih (KMP), harus dibangun menjadi partai yang modern.



Hal itu dikatakan Ketua Umum PAN, Hatta Rajasa, pada deklarasi dukungan DPW dan DPD PAN se-Indonesia bagian timur terhadap dirinya sebagai calon Ketua Umum PAN periode 2015-2020, di Manado, Ahad, 8 Februari 2015 malam.



Menurutnya, menghadapi kongres PAN di Bali, pada 28 September hingga 3 Maret 2015, PAN harus disiapkan menjadi partai modern agar siap bertarung dalam perkembangan perpolitikan nasional.



"Perkembangan politik nasional akan semakin dinamis, apalagi setelah diterapkannya pilkada serentak," kata Hatta.



Pengembangan PAN menjadi partai modern, kata dia, antara lain dengan merevisi "platform" serta AD/ART partai agar mampu menghadapi tantangan ke depan.



"Pada kongres PAN di Batam tahun 2010, belum sempat membahas revisi AD/ART," katanya.



Hatta menegaskan, setelah kembali dari Manado akan memimpin rapat harian DPP PAN untuk membahas draft revisi AD/ART.



Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini menambahkan, menghadapi pilkada serentak yang rencananya akan diterapkan pada 2016, DPP PAN siap membuat desain, yang implementasinya dilakukan oleh DPW dan DPD PAN di daerah.



"PAN harus menyiapkan figur-figur terbaik di daerahnya, guna memenangkan kompetisi pilkada," katanya.



Di sisi lain, kata Hatta, PAN harus miliki kepekaan sosial politik, seperti jika ada keluhan dan persoalan dari masyarakat di daerah, PAN harus bisa merespon, mengkritik, dan menyikapinya dengan baik.



"Saat ini DPR dan pemerintah sedang membahas APBN Perubahan tahun 2015. Kita berikan dukungan kepada pemerintah, jika program-programnya betul pro rakyat dan sebaliknya kita kritik jika program itu tidak pro rakyat," tutupnya. [*]