Maskapai penerbangan asal Malaysia AirAsia hari ini mengatakan pesawat tujuan Jeddah, Arab Saudi, kembali mendarat di Kuala Lumpur lantaran ada gangguan di salah satu mesin.
Direktur eksekutif AirAsia Kamarudin Meranun mengatakan gangguan mesin itu terjadi sekitar 45 menit setelah pesawat lepas landas, seperti dilansir koran the Straits Times, Sabtu Minggu, 8 Februari 2015.
Bos AirAsia Tony Fernandes mengatakan pilot pesawat itu harus berputar-putar untuk membuang bahan bakar sebelum mendarat selamat di Malaysia.
"Salah satu dari mesin otomatis tidak berfungsi. Sebetulnya aman untuk terbang tapi kami memutuskan pesawat itu kembali ke bandara," kata Fernandes kepada kantor berita AFP. Dia menyebut kejadian ini hanya gangguan teknis kecil.
Menteri Perhubungan Malaysia Liow Tiong Lai dalam kicauan di akun media sosial Twitternya juga membenarkan kejadian ini.
"Saya diberitahu penerbangan D7172 mengalami gangguan teknis dan harus berputar-putar di Selat Malak. Pesawat itu sudah mendarat selamat di Kuala Lumpur," kata Tiong Lai.
Pesawat AirAsia itu berangkat dari Kuala Lumpur pukul 11.15 dengan tujuan Jeddah, Arab Saudi. Akibat gangguan mesin itu pesawat harus berputar-putar selama lebih dari empat jam di atas Selat Malaka.
Dalam setahun terakhir sedikitnya sudah terjadi tiga kali kecelakaan pesawat dialami maskapai asal Malaysia. Malaysia Airlines MH370 hilang pada 8 Maret tahun lalu. Disusul MH17 ditembak jatuh di Ukraina pada Juli lalu dan teranyar AirAsia QZ8501 jatuh di Laut Jawa pada 28 Desember lalu. [mdk]