Antri Hingga 20 Tahun, Fahri: Pemerintah Harus Jelaskan Janji Raja Arab Terkait Penambahan Kuota Haji Indonesia


[portalpiyungan.com] Jakarta - Menanggapi carut marut permasalahan haji dari tahun ke tahun, ‎Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah menyoroti praktek pelaksanaan haji di Indonesia yang tiap tahun kerap memiliki permasalahan terutama terkait kuota haji dan waktu tunggu antrian haji yang sampai 20 tahun (di Aceh).

“‎Indonesia yang ingin berangkat haji cukup banyak, tapi kuota yang ada selalu tidak mencukupi. Akibatnya terjadi antrian yang cukup panjang,” kata Fahri di ruangan Media Center, Gedung DPR, Jakarta, Senin (22/8/2016).

Menurut Politisi Putra NTB ini,  Indonesia yang merupakan konsumen terbesar dalam pelaksanaan ibadah haji, seharusnya bisa mendapatkan kuota yang lebih besar untuk masyarakat yang hendak ke tanah suci.

Dikatakannya, pemerintah harus ‎mengendalikan pasar karena merupakan negara yang kebutuhan haji-nya paling besar di dunia.

“Kita sebagai konsumen besar haji, masa nggak punya bargain? Harusnya sebagai pasar yang besar, kita bisa memegang pasar,” tuturnya.

Fahri menyarankan, agar pemerintah bisa mengkomunikasikan kepada Saudi atau negara-negara yang kuota hajinya tidak terpakai agar bisa digunakan oleh masyarakat kita.

Hal itu dapat dilakukan sebagai upaya mengurangi antrian para calon jemaah haji yang hingga puluhan tahun lamanya.

“Daripada negara yang tidak dipakai (kuota hajinya) bisa dikasih ke kita, daripada mereka kosong. Kita ada yang puluhan tahun mengantri, harusnys pemerintah lakukan lobi dengan pihak Saudi. Harusnya dilakukan pembicaraan formil,” ucap Fahri.

Selain itu, Fahri juga meminta jawaban pemerintah terkait janji raja arab saudi yang akan menambah kuota 20 ribu untuk indonesia.

“Pemerintah dalam hal ini melalui menteri agama, harus memberi jawaban terkait janji Raja arab yang akan menambah kuota buat indonesia,” Ujarnya. (Erwin S/Sumbawanews)