PLINTAT-PLINTUTNYA Kemenpora Soal Bonus Untuk Owi/Butet


[portalpiyungan.com] Dalam konferensi pers yang diadakan sesaat setelah kontingen Indonesia yang bertanding di Olimpiade Rio 2016 kembali ke Tanah Air, Menpora Imam Nahrawi menjanjikan akan memberikan bonus sesuai perjanjian awal tanpa dipotong pajak dan diberikan kepada masing-masing atlet sejumlah Rp. 5 Miliar.

Keterangan ini berbeda dengan pernyataan Imam Nahrawi sehari sesudah Owi/Butet meraih emas, tanggal 18 Agustus 2016 kepada VivaNews.

Inilah pernyataan Imam Nahrawi selengkapnya yang tertulis dalam rilis VivaNews tanggal 19 Agustus 2016 oleh Muhammad Indra Nugraha dan Satria Permana (http://ift.tt/2c5VsrF)

Ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, berhasil meraih medali emas di Olimpiade 2016. Atas prestasinya, keduanya bakal mendapatkan bonus sebesar Rp5 miliar.

Belakangan diketahui, pemerintah melalui Kemenpora ternyata tak memberikan uang sebesar Rp5 miliar. Kemenpora hanya menyediakan uang sebesar Rp4,15 miliar untuk bonus.

Sisanya, sebesar Rp850 juta, ternyata disediakan oleh sponsor. Bonus Rp5 miliar juga tidak dihitung per kepala, artinya pasangan yang akrab disapa Owi/Butet tersebut harus berbagi.


"Itu 17 persen dari Rp5 miliar. Kenapa 17? Karena (mereka meraih medali emas) bertepatan dengan perayaan Hari Kemerdekaan," kata Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, di kantornya, Kamis 18 Agustus 2016.


"Sekarang, kalau sepakbola dapat medali emas, berapa yang harus dibayarkan? Menurut kamu seperti apa?" terang Imam.

Sementara itu, Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, menyatakan jumlah bonus untuk Owi/Butet akan mengikuti kebijakan Imam.

"Ya, kami sesuai arahan pak menteri saja," jelas Gatot kepada VIVA.co.id.

Owi/Butet berhasil meraih medali emas di Olimpiade 2016 setelah mengalahkan pasangan Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu di final. Mereka menang dua set langsung, 21-14 dan 21-12.

Dalam rilis Viva, Imam Nahrawi jelas menyatakan bahwa bonus akan dipotong pajak sebesar 17 persen, pemerintah hanya memberikan Rp. 4,15 M dengan sisanya sebesar Rp. 850 juta ditanggung oleh sponsor untuk dua orang pemain.

Dua pernyataan yang saling bertolak belakang ini menunjukkan ketidakkonsistenan Imam Nahrawi.

Semoga saja pemerintah sungguh-sungguh memberikan bonus sesuai yang dinyatakan Imam dalam konferensi pers terakhir kemarin, Selasa 23 Agustus 2016. Artinya Tontowi dan Liliyana akan menerima MASING-MASING SEBESAR 5 MILIAR TANPA DIPOTONG PAJAK.

Atas pernyataan Imam Nahrawi yang pernah ditulis oleh VivaNews, seharusnya ada penjelasan dan klarifikasi dari Imam, Tanpa klarifikasi, Imam sebagai Menpora akan tampak sebagai pejabat yang plintat-plintut, tak dapat dipegang omongannya.