(Raja Salman Bin Abdul-Aziz dengan Rashid Ghannouchi. foto: Arabi21)
Setelah 9 tahun syekh Rashid Al-Ghannouchi (pemimpin Ennahda Tunisia/Ikhwanul Muslimin Tunisia) dilarang memasuki Saudi untuk berhaji oleh rezim Saudi sebelumnya, tahun ini 1437/2016 Raja Salman mengundang Syekh Ghannouchi untuk berhaji.
Raja Arab Saudi Salman Bin Abdul-Aziz telah mengundang pemimpin Gerakan Islam Tunisia, Rashid Al-Ghannouchi, untuk menunaikan ibadah Haji tahun ini, Yordania Al-Sabeel melaporkan pada hari Jumat (9/9).
Pada tahun 2007/2008, kedutaan Saudi di Inggris, di mana Ghannouchi saat itu berada di pengasingan, menolak memberikan visa bagi dia untuk pergi ke Saudi untuk berhaji. Sumber yang dekat dengan Ghannouchi mengatakan bahwa ia dilarang memasuki Arab Saudi selama pemerintahan Zine El Abidine Ben Ali, presiden Tunisia yang akhirnya berhasil digulingkan saat Arab Spring, yang melarikan diri ke Riyadh selama pemberontakan nasional negaranya.
Kementerian dalam negeri Kerajaan Saudi Arabia (KSA) di Riyadh melarang Ikhwanul Muslimin di awal 2014 (era mendiang Raja Abdullah) sebagai bagian dari dukungan terhadap rezim kudeta Assisi yang pada 2013 menggulingkan Presiden terpilih Mesir, Muhammad Mursi.
Rashid Al-Ghannouchi telah berupaya untuk mencairkan kebekuan hubungan antara gerakan Ennahda dan pejabat tinggi pemerintah di Arab Saudi. Undangan haji dari Raja Salman ini merupakan sinyal keberhasilan usaha itu.
[Catatan: Rashid Al-Ghannouchi sendiri secara formal telah menyatakan dirinya bukan lagi bagian dari Ikhwanul Muslimin, setelah partainya Ennahda melakukan reformasi dengan memisahkan diri dari gerakan keagamaan dan beralih murni politik -red]
(Baca: Tanya Jawab dengan Rashid Ghannouchi: Seputar Pemisahan Ennahda dari Islam Politik)
Sumber: Middle East Monitor