[portalpiyungan.com] Ahok menegaskan tak bakal mengalokasikan dana hibah untuk organisasi kemasyarakatan Bamus Betawi. Kecuali bila gubernur DKI berganti orang selepas Pilgub DKI 2017, maka kemungkinannya akan terbuka lagi.
“Kalau saya masih jadi gubernur, ya enggak gue kasih. Gitu aja,” kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa 13 September 2016.
Bagi Ahok, masyarakat Betawi juga masih bisa menunjukkan keluhuran budayanya tanpa anggaran untuk Bamus Betawi.
“Orang Betawi masih bisa menikmati di Setu Babakan kok,” ujar Ahok.
Sekda menyatakan, kepastian mengucur-tidaknya dana hibah tak hanya berdasar sikap Gubernur, namun juga sikap DPRD. Namun Ahok berpandangan pengusulan anggaran adalah kewenangan eksekutif yang dia pimpin, bukan kewenangan DPRD.
“DPRD itu cuma hak legislasi, pengawasan, sama anggaran. Yang mengajukan anggaran siapa? Kami. Kecuali waktu kasus siluman APBD, dia ngarang sendiri di luar kami. Santai saja kita mah,” tutur Ahok.
Persoalan rencana dana hibah untuk Bamus Betawi yang hendak distop Ahok ini bermula saat Ahok menilai ada politik berbau rasisme di ormas itu. Meski begitu, Bamus Betawi sudah menjelaskan pihaknya tak bermaksud berbuat politik bertendensi Suku Agama Ras dan Antargolongan (SARA).
Menanggapi berita tersebut, netizen bereaksi keras.
"Itu bukan uangmu, Hok!" tulis akun twitter @SurYosodipuro.
"Congornya nggak pernah sekolah, ye?' tulis akun @KakaLebah.