DULU BANGGA, EH SEKARANG SEWOT DISEBUT KAFIR...
DULU, Ahok bangga disebut KAFIR yang penting TIDAK KORUPSI.
Ahok: Saya Bangga Jadi Kafir Yang Penting Tidak Korupsi
"Saya pikir saya musti cetak kaos juga, tulisannya, saya bangga jadi kafir yang penting tidak korupsi," ucap Ahok, yang diberitakan CNN Indonesia pada hampir 2 tahun lalu, Minggu (14/12/2014).
KINI, Ahok marah-marah saat ada mahasiswa (Boby Febri Krisdiyanto, UI) yang menolak Ahok sebagai pemimpin karena Ahok Kafir.
Bukan cuma marah, Ahok malah minta mahasiswa itu dikeluarkan dari UI. Dan tidak cuma itu pula, Ahok malah mengusir mahasiswa itu agara pindah ke Timur Tengah.
Ahok: Mahasiswa Penolak Saya Perlu Dikeluarkan dari UI, ke Timur Tengah Saja! (detikcom)
Nampaknya Ahok kini mengerti bahwa yang akan bisa memenangkannya dalam pilgub bukanlah pemilih non muslim. Jumlah suara umat Islam di Jakarta jauh lebih banyak. Bahaya besar baginya, kalau-kalau kaum muslimin mulai sadar syariat agamanya, bahwa "HUKUM MEMILIH ORANG KAFIR SEBAGAI PEMIMPIN ADALAH HARAM".
Pengakuan Ahok dalam berita CNN tahun 2014 ini juga menunjukkan bahwa sebutan KAFIR bukanlah rasis atau domain SARA yang ditabukan. Itu istilah yang biasa saja dan sudah umum. Ahok ya memang orang kafir. Orang kafir disebut kafir ya sudah tepat. Kalau diakui sebagai muslim malah keliru.
Jadi, apa kekeliruan mahasiswa UI yang menyebut dirinya kafir? Di mana rasisme yang dituduhkan Ahok?
Memang ada banyak pihak mencoba memperhalus kata. Mereka menghindari pengunaan kata "kafir", tapi menggantinya dengan sebutan non muslim.
TIDAK. SEKALI LAGI TIDAK...
Tidak ada istilah yang lebih baik ketimbang pilihan kata yang digunakan langsung oleh Allah dan Rasul-Nya. Dan karena Alquran dan hadits menggunakan sebutan "kafir" dan bukan non muslim, maka begitu pulalah kita sebagai kaum muslimin.
Karena Alquran juga menyebut larangan mengangkat pemimpin kafir, maka kita sebagai kaum muslimin juga wajib menolak adanya pemimpin kafir. Dan itu bukanlah sikap rasisme sebagaimana yang dituduhkan.
Sebagai perbandingan, kalau ada seorang muslimah menolak lamaran lelaki kafir, itu bukanlah sikap rasis, sebab memang di dalam Islam wanita muslimah memang hanya boleh dinikahi lelaki muslim. Si lelaki kafir jangan sewot ketika lamarannya ditolak mentah-mentah.
Begitu juga pemimpin kafir, jangan marah kalau umat Islam ramai-ramai menolaknya. Sebab kaum muslimin memang sedang menjalankan syariatnya dengan sebaik-baiknya...
KALAU DULU BANGGA DISEBUT KAFIR YANG PENTING TIDAK KORUPSI, KOK SEKARANG SEWOT???
Apa karena BANYAK KASUS KORUPSI???
SUDAH KAFIR KORUPSI PULA???
HAHAHAHA