Film "American Sniper" Membahayakan Umat Muslim



Sebuah kelompok Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), pemerhati hak-hak sipil Amerika Serikat-Arab Saudi, mengatakan film American Sniper yang baru dirilis ke publik akhir-akhir ini telah meningkatkan ancaman terhadap umat muslim di Amerika.

Komite Anti Diskriminasi Amerika-Arab Saudi (ADC) telah bersurat kepada aktor pemeran utama film American Sniper, Bradley Cooper dan sutradara film itu, Clint Eastwood, untuk berbicara ke publik guna membantu mengurangi retorika penuh kebencian yang timbul pascapemutaran film itu.

Menurut ADC, kebencian itu muncul akibat dari penggambaran Arab dan Muslim dalam Film itu. Mereka telah mengumpulkan ratusan pesan penuh kebencian yang menargetkan Arab dan Muslim Amerika Serikat dari para penonton fim dari Facebook dan Twitter. Dalam sebuah pernyataan, Presiden ADC, Samer Khalaf mendesak Eastwood dan Cooper untuk menanggapi ancaman-ancaman tersebut.

"Visibilitas anda, pengaruh, dan koneksi anda ke film itu akan menjadi kekuatan yang luar biasa dalam menarik perhatian dan mengurangi bahaya serius yang dihadapi masyarakat masing-masing negara," ujarnya seperti dikutip dari Metro.co.uk, Senin (26/1).

Namun, Jack Horner, juru bicara Warner Bros studio film, yang melepas film itu mengatakan bahwa pihak studio mengecam setiap kekerasan, retorika anti-Muslim, termasuk yang telah dikaitkan dengan para penonton film itu.

Film itu juga menuai kecaman keras dari para kritikus film, karena mengumbar adegan kekerasan dan penuh dengan agenda propaganda AS.

Film American Sniper, menceritakan kisah seorang tentara US Marine, Chris Kyle, yang dinobatkan menjadi sniper yang paling mematikan dalam sejarah militer AS. Hanya dalam sepekan setelah kemunculannya, film itu berhasil meraup keuntungan sebesar 90 juta US Dollar.

sumber: aktual.co