Tragis! Belum 100 Hari, Bulan Madu Jokowi dengan Pendukungnya Sudah Berakhir



Menjelang berakhirnya 100 hari pertama Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) pada Rabu besok (28/1),
berbagai kalangan yang dulu mendukung Jokowi sudah menyatakan kekecewaannya.

Kita masih ingat, hari dimana Presiden dilantik, Jokowi diarak dan dielu-elukan bak raja. Konser perayaan pelantikan Jokowi juga digelar di Monas dengan sangat meriah. Semua pendukungnya histeria dalam pesta pora kemenangan. Gambar, berita, bahkan video momen-momen pesta itu masih belum hilang.

Namun sekarang.... belum genap 100 hari usia pemerintahan presiden Jokowi, lampiasan kekecewaan sudah dimana-dimana.

Parade kekecewaan itu bahkan sudah dimulai dari sejak awal. Sejak Jokowi membentuk kabinet yang ternyata hanya bagi-bagi kursi untuk parpol pendukungnya. Janji manis non-transaksional ternyata hanya tipuan belaka.

Saat itu, yang paling mengecewakan tentu pengangkatan Jaksa Agung dari politisi Nasdem. Jokowi dinilai tak punya niat baik dalam penegakkan hukum. Salah satu pendukung Jokowi pun akhirnya membuat Surat Terbuka.

Kenaikan harga BBM menambah deretan kekecewaan pemilih Jokowi. Kalau soal kabinet dan bagi-bagi kursi yang kecewa kebanyakan pendukung perkotaan dan para aktivis, maka kenaikan harga BBM yang kecewa adalah wong cilik. Hidup mereka tercekik akibat melambungnya harga-harga kebutuhan pokok. Tarif apa-apa ikutan naik. Bahkan kereta kelas ekonomi tak lagi berpihak pada wong cilik.

Dan hari ini, kekecewaan terbesar pendukung Jokowi adalah akibat kisruh yang terjadi POLRI-KPK yang diawali oleh pencalonan Komjen Budi Gunawan (BG) sebagai Kapolri dan memuncak dengan ditangkapnya Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto oleh Bareskrim Polri.

Saat Jokowi tetap ngotot mencalonkan BG yang sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, para pendukung Jokowi protes keras di social media. Hestek #ShameOnYouJokowi pun ramai di twitter dan menjadi trending topic.

Jokowi yang diharap tegas dalam menyelesaikan kisruh Polri VS KPK dinilai pendukungnya malah lembek. Para relawan dan pendukungnya pun mengkritisi dan mulai tak respek lagi pada Jokowi.

Puncak kekecewaan dan sakit hati para pendukung Jokowi adalah ketika mereka disebut "Rakyat Tak Jelas" oleh Menterinya Jokowi, Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno dari Nasdem.

Begitulah... betapa cepatnya keadaan berubah, padahal ini belum genap 100 hari...