Banjir yang meluas dan semakin parah membuat warga gerah pada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Pasalnya, dulu pasangan Jokowi-Ahok telah berjanji mampu mengatasi banjir dan macet. Bahkan, dua permasalahan klasik itu disebut akan mudah diselesaikan jika Jokowi menjadi Presiden dan Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta.
“Dulu janjinya mampu tangani banjir sama macet tapi sekarang buktinya gagal. Faktanya, hari ini banjir di mana-dimana,” kata Ketua Umum Forum Betawi Bersatu (FBB) KH Endang Supandi seperti dikutip Rmol, Senin (9/2/2015)
Lebih jauh, Supandi menilai Ahok tidak jantan karena hanya bisa menyalahkan anak buah.
“Sebagai pemimpin harusnya berani tampil penuh tanggung jawab. Kalau cuma bisa melempar kesalahan sama anak buah, anak kecil juga bisa jadi gubernur,” lanjutnya.
Karenanya, FBB menilai Ahok telah gagal mempimpin Jakarta. Karena janjinya bersama Jokowi untuk mengatasi banjir dan macet tidak terlihat hingga saat ini.
“Kerjanya lebih banyak pencitraan. Kalau dia benar-benar kerja tentu persoalan banjir di Jakarta sudah clear,” tandasnya.
Gunawan (46), warga Palmeriam, Jakarta Timur lebih geram lagi. Ia meminta Ahok untuk berhenti menjadi Gubernur DKI Jakarta dan pulang ke kampung halamannya di Belitung Timur.
“Gagal tangani banjir, Ahok pulang kampung saja,” cetusnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, hujan deras yang mengguyur DKI Jakarta sejak Ahad (8/2/2015) malam mengakibatkan banjir meluas. Di pemukiman penduduk kawasan Kelapa Gading, ketinggian banjir mencapai lebih dari satu meter.
Sedikitnya, terdapat 49 titik banjir Jakarta. Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Bada Nasional Penanggulan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, 22 titik di Jakarta Pusat, 18 di Jakarta Barat, dua di Jakarta Timur dan dua di Jakarta Selatan.
Menurutnya, banjir ini akibat permasalahan drainase perkotaan seperti kecilnya kapasitas hingga tumpukan sampah.
Selain merendam jalan raya, banjir juga merendam sejumlah jalan tol dan rel kereta api.
sumber: RMOL/BeDa