Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama sepertinya memiliki seribu alasan dalam setiap menyikapi dan menanggapi bencana yang kerap menimpa wilayah ibukota.
Setelah pria yang akrab disapa Ahok itu menyalahkan PLN dan adanya sabotase dalam penyebab banjir beberapa waktu lalu yang melanda Jakarta, kini ia kembali menyalahkan buruknya hidran air dalam penanganan peristiwa kebakaran yang terjadi pada perayaan imlek kemarin di kawasan tambora, Jakarta Barat.
Bahkan Ahok juga tak membantah bila hidran tersebut jarang digunakan sebagai alat memadamkan kebakaran karena tidak terhubung dengan pipa air PAM.
"Banyak yang tidak nyambung dengan PAM," ungkap Ahok di Balaikota, Jakarta Pusat, Jumat 20 Februari 2015.
Ahok menjelaskan, penyebab buruknya hidran yang dimiliki Pemprov DKI karena pengadaannya kerap disalahgunakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Sama halnya dengan pembangunan sheet pile di Jalan Abdul Muis, Jakarta Pusat.
Proyek yang seharusnya melebarkan saluran air justru berakhir dengan penyempitan. Pengerjaanya dilakukan oleh Dinas Tata Air.
"Mereka itu konyol, Abdul Muis jadi jelek. Ngapain di sheet pile. Jadinya, kita selalu berpikir tiap sudin dibagi. Masing-masing pikirin proyek bukan kebutuhan," tukasnya.
Seperti diketahui, sebanyak 27 kepala keluarga (KK) menjadi korban kebakaran di Kelurahan Kalianyar, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat pada saat perayaan Imlek 2015, Kamis 19 Februari 2015 kemarin.
Untuk sementara, para korban kebakaran tersebut ditampung di pos RW 08, Kelurahan Kalianyar, Jakarta Barat. [rmol]