[HAROKAH] Ust. Nandang: Bibit Pohon Hasil Rekayasa Ringkih, Kurang Militan


Oleh: Ust. Nandang Burhanudin

Konon. Struktur tumbuhan terdiri dari akar, batang pohon, dahan, ranting, dan dedaunan.

Akar merupakan bagian tubuh tumbuhan yang berada dalam tanah. Bentuk akar sebagian besar meruncing. Terkadang, akar memiliki ujung yang berwarna cerah.

Fungsi akar pada tumbuhan secara umum sebagai berikut:
- Sebagai penyokong batang.
- Tempat melekatnya tumbuhan pada media (tanah) karena memiliki kemampuan menerobos lapisan-lapisan tanah.
- Menyerap garam mineral dan air melalui bulu-bulu akar.
- Pada beberapa tanaman, akar digunakan sebagai tempat penyimpanan makanan cadangan.
- Pada tanaman tertentu, seperti jenis tumbuhan bakau (Rhizopora sp.) akar berperan untuk pernapasan.
- Alat perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan tertentu.

Bagi petani tertentu. Akar tak terlalu diperhatikan. Suplai air dan nutrisi, jamak dikesampingkan. Biasanya mengandalkan air hujan. Lalu jika kemarau. Dibiarkan mengering kehausan.

Malah si pemilik tanah hanya sesekali berkunjung. Itupun jika ada keperluan. Kangen lalapan atau kunjungan singkat yang tak berbekas. Entah karena tawakkal tingkat tinggi, atau memang model petani yang tak punya visi soal penggemburan dan peningkatan produktivitas akar.

Baru di saat daun-daun mengering. Berguguran. Ranting mulai pucat pasi sebelum patah. Semua ribut. Yang pertama disalahkan adalah akar. Tuduhan sama: akar tak produktif. Kurang inisiatif. Ruh perjuangan kendor. Melupakan sumbangsih dirinya yang hanya sebatas himbauan.

Bagi si pemilik tanah. Lebih mudah baginya mendatangkan bibit pohon yang baru. Cabut. Gantikan. Gampang sich. Semua tersedia. Bibit pohon hasil rekayasa, yang cenderung ringkih. Kurang militan.

Ingat. Menjadi yang muncul di permukaan, rentan serangan. Mulai terik matahari, angin kencang, pancaroba musim, dan tangan-rangan jahil. Mereka mudah berguguran di tengah teriakan heroisme. Dihempaskan ujian idealisme.

Siklus alam pun terjadi. Dedaunan yang hanya asyik di tengah kehangatan matahari dan lupa mentransfer nutrisi. Berimbas pada kondisi ranting, dahan, batang dan akar. Dedaunan yang selalu lupa. Matahari telah sering membakarnya.

Sebagai akar. Ada baiknya tidak terlalu memikirkan si pemilik dan petani. Sebabnya ada Pemilik Mahaagung. Aktivasi diri, jauh lebih penting. Bersujud. Menghambakan seutuhnya pada Allah Mahakuasa.

Menguatkan diri dengan ruh AlQuran. Mengokohkan raga dengan antibodi alami. Lalu menerobos mengisi relung-relung tanah yang sudah Allah sediakan keberlimpahan. Semua adalah peran penuh nilai, daripada sekedar menunggu kapan jadi batang atau dedaunan. Mari bersabar dan sibukkan diri dengan Allah. Bukan yang lain!