Keteguhan di Jalan Allah


Imam Ibnu Taimiyah banyak menghabiskan hidupnya di penjara. Hingga beliau wafat pun tidak lama setelah bebas dari penjara. Saat jenazahnya hendak dikuburkan, ratusan ribu umat Islam mengiringinya. Bila penjara tempat para penjahat, lalu bagaimana mungkin jenazahnya diiringi orang sebanyak itu. Mereka mensholatkan dan mendoakan beliau. Mereka memuji beliau sebagai imam as sunnah, ulama rabbani.

Pun demikian dengan Imam Al Maududi, puluhan ribu orang menyalatkannya hingga memenuhi lapangan yang besar. Turut pula Imam Yusuf Al Qaradhawi memimpin shalat jenazah itu. Sebagaimana halnya dengan Imam Ibnu Taimiyah, sudah sering Imam Al Maududi keluar masuk penjara. Bahkan beberapa kali di vonis hukuman mati. Namun karena mendapat tekanan banyak pihak, hukuman mati itu tidak jadi dilaksanakan.

Sudah begitu lama Ikhwanul Muslimin dizalimi sedemikian rupa, kader-kadernya dibunuhi dan disiksa dengan keji, hingga sebagian dari mereka terpaksa lari ke luar negeri. Namun ketika keran kebebasan dibuka, berbondong-bondong rakyat memilih mereka. Partai-partai Islam di Timur Tengah adalah perpanjangan tangan gerakan Islam ini. Dan sebagian besar mereka memenangkan pemilu ini.

Fitrah manusia tidak akan bisa ditutup-tutupi dan dibohongi. Mungkin banyak manusia diam suatu saat karena banyaknya kezaliman yang memaksa mereka diam. Tapi hati mereka tetap mengidolakan dan mencintai orang-orang tulus ikhlas berjuang demi kemuliaan Islam dan umatnya. Di saat kebebasan itu datang, mereka pun hadir memenuhi panggilannya. Seolah tiba-tiba saja mereka muncul ke permukaan. Padahal tidaklah seperti itu adanya. Mereka hanya memendam diri mereka hingga suatu saat yang tepat nanti.

"Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat." (QS. Ibrahim 24-25)

Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya.

(Chandra HafizunAlim)