Sinyal Hasto ke Samad: "Lo sikat, gua bongkar luh!"




1. Entah gimana ceritanya, tetiba Muhamad Yusuf Sahide laporkan Abraham Samad ke polisi karena langgar protokol pimpinan KPK soal lobi politik.

(Baca: Pelapor Abraham Samad ke Polisi Adalah Juniornya di Kampus)

2. Dalam laporannya itu, Muhammad Yusuf Sahide menjadikan Hasto Kristianto sebagai Saksi atas manuver politik Abraham Samad ketika Pilpres.

3. Bocoran dari internal PDIP, ternyata Abraham Samad bukan ketemu Tjahjo Kumolo ketika lobi jadi Cawapres Jokowi, tapi ketemu sama @hasto66.

4. Coba perhatikan topi yang dipakai @hasto66 pas konferensi pers soal Samad, D1 dan D2. Itu punya Abraham Samad. Habis ketemuan, tertinggal.

5. Pak @hasto66 pakai topi Samad yang tertinggal (sehabis lobi2 Samad ke Hasto) untuk beri sinyal ke Samad : Lo sikat, gua bongkar luh.

6. Memangnya apa yang mau dibongkar @hasto66 (Hasto Kristianto)? Lobi2 Abraham Samad ke Hasto via makelar D1 dan D2 untuk jadi Cawapres Jokowi.

(Baca: Hasto Sebut Tim Sukses Samad Berinisial D1 dan D2)

7. Tentu saja, bicara mana yang benar, Hasto atau Samad, sangat sulit. Tapi masalah ini penting, apalagi kalau pimpinan KPK 'berpolitik' juga.

8. Makanya, untuk memastikan, siapa benar/salah, Hasto atau Samad, perlu diusut. Bentuk dong Komite Etik untuk Samad (lagi).

9. Kenapa saya bilang “lagi”? Dulu Abraham Samad juga disidang Etik KPK karena bocorkan Sprindik Anas Urbaningrum alias kawal kepentingan SBY.

10. Jadi, apa sulitnya sekarang bentuk lagi Komite Etik untuk usut manuver politik Samad dengan manfaatkan kasus demi jadi Cawapres Jokowi?

11. Demi kebenaran terungkap, kenapa takut gelar Komite Etik untuk Abraham Samad?

12. Lagipula, kalau #saveKPK, orang mungkin banyak dukung Tapi kalau #saveSamad? Saya yakin tak banyak yang dukung

13. Banyak kok pegawai KPK yang tak suka dengan Abraham Samad. Kenapa?

14. Coba tanya sama penyidik2 KPK, mekanisme apa yang berubah sejak Abraham Samad memimpin KPK?

15. Semua penyidik KPK tahu, bahwa sejak Abraham Samad pimpin KPK, penentuan suatu kasus dibuka atau tidak, bergantung pada Abraham Samad.

16. Sebelum Samad pimpin KPK, dibukanya suatu kasus bergantung pada hasil temuan penyidik KPK. Tidak ada yang namanya main timing buka kasus.

17. Gebrakan Samad ketika jabat Ketua KPK adalah, dibukanya kasus tidak lagi di tangan temuan penyidik, tapi di tangan Samad Bisa main timing.

18. Alasan Samad, kalau dibukanya kasus berdasarkan temuan penyidik, maka tidak populis, KPK tak dapat positioning di ruang publik.

19. Atas alasan itu, Samad mengubah proses dibukanya suatu kasus oleh KPK, tidak lagi didasarkan temuan penyidik, tapi didasarkan timing populis.

20. Semula, para penyidik KPK memaklumi bahwa memberantas korupsi memang perlu aspek timing populis, agar dunia tahu KPK serius.

21. Sayangnya, Samad melenceng, dari penerapan timing populis menjadi timing politis dalam membuka suatu kasus oleh KPK.

22. Samad memanfaatkan celah dalam penerapan timing populis tadi, untuk peluang memperdagangkan kasus KPK, Untuk kepentingan politik pribadi.

23. Aksi dagang kasus KPK untuk kepentingan politik tertentu ala Abraham Samad, ia tak bergerak sendiri Ada makelar kasus: D1 dan D2 @hasto66

24. Siapakah makelar D1 dan D2 yang membantu Abraham Samad memperdagangkan kasus KPK?

25. Analisa saya, D1 dan D2 ini harus lah kombinasi dua aspek : Hukum Media Kenapa?

26. Karena memperdagangkan kasus KPK untuk kepentingan politik, dibutuhkan :
- Manuver lintas lembaga hukum
- Pembentukan opini politik massif

27. 1. Manuver lintas lembaga hukum untuk mempersatukan kekuatan alias memberikan tekanan hukum yang hebat.

28. 2. Pembentukan opini politik massif untuk memberikan tekanan dari sisi pencitraan publik pada sasaran penyerangan.

29. Itulah kenapa analisa saya (saya berani bertaruh) bahwa D1 dan D2 pastilah jagoan di sektor :
- Hukum
- Media
Tanya @hasto66

30. Penyidik KPK banyak yang menyadari aksi Abraham Samad memperdagangkan kasus KPK via D1 dan D2 ke kelompok politik tertentu.

31. Mereka bilang, para penyidik itu : 'Dagang kasus KPK oleh Samad terjadi sejak perubahan sistem. Kasus dibuka tidak atas temuan penyidik'

32. 'Sejak kepemimpinan Abraham Samad, kasus KPK dibuka atas keputusan sepihak Abraham Samad. Dia memainkan timing politik' kata penyidik KPK

33. Persoalan ini serius, perlu ditindaklanjuti. Alih-alih menyimpulkan : Ah, ini hanya upaya pelemahan KPK saja, Bukankah harus diusut?

34. Kita tentu belum bisa menjustifikasi benar atau salah informasi yang dibeberkan Penyidik KPK tadi. Tapi bukan berarti tak perlu diusut

35. Harus diusut sejauh mana kebenaran info Abraham Samad terlibat aksi dagang kasus KPK via makelar D1 - D2 untuk kepentingan politik tertentu

36. Sudah benar ada pihak yang mengadukan Abraham Samad ke polisi, demi mengusut apa betul Abraham Samad melanggar protokol pimpinan KPK

37. Akan lebih baik apabila pengusutan pelanggaran Abraham Samad atas protokol pimpinan KPK, juga diusut oleh Komite Etik KPK

38. Jangan lupa, KPK mungkin tujuannya bagus, tapi bukan berarti tak ada oknum-oknum yang memanfaatkan celah untuk kepentingan tertentu kan?

39. Kita bisa mengatakan Islam bukan Terorisme, tapi bukan berarti tak ada teroris beragama Islam kan?

40. Senada, kita bisa katakan KPK dibangun untuk memberantas korupsi, tapi bukan berarti di dalamnya tak ada oknum yang korup kan?

41. Kita butuh Polisi? Butuh dong. Kita butuh KPK? Butuh dong. Tapi bukan berarti semua pekerja Polisi dan KPK jadi mutlak bersih dan benar kan?

42. Maka dari kemarin juga saya katakan 3 hal :
- Usut tuntas Abraham Samad
- Usut tuntas Budi Gunawan
- Usut tuntas Bambang Widjojanto

43. Kata siapa Abraham Samad selalu benar? Kata siapa Budi Gunawan selalu benar? Kata siapa Bambang Widjojanto selalu benar?

44. Katakanlah! Qul!
1. Usut kasus Abraham Samad
2. Usut kasus Budi Gunawan
3. Usut kasus Bambang Widjojanto

45. Ngomong2, itu kenapa Abraham Samad bisa lupa bawa topinya ya habis ketemu Hasto Kristianto pasca lobi jadi Cawapres Jokowi? :D

46. Sekian dulu twit siang ini Nanti kalau luang lanjut lagi ya :)

*by @ratu_adil (Selasa, 27/1/2015)