Alangkah nikmatnya seandainya kita semua umat muslim mendapat garansi dari Allah SWT dan Rasulullah SAW dapat masuk ke surga Allah dari pintu mana saja. Sebagaimana para sahabat Rasulullah SAW yang sudah dijamin masuk surga. Dengan meneladani mereka mungkin dapat memperbesar peluang kita untuk masuk surga. Semoga dengan menela’ah karakter-karekter mereka kita dapat melakukan modeling sehingga peluang kita akan lebih dekat dengan surga. Amin..
Berikut sedikit ulasan tentang 4 Sahabat Rasulullah SAW yang dijamin masuk surga.
1. Abu Bakar As-Siddiq (ra)
Abu Bakar As-Sidiq (ra) merupakan sahabat yang paling dekat dengan rosululloh. Hal ini ditunjukan ketika rosul sakit, rosul memerintahkan semua pintu menuju masjid harus ditutup kecuali pintu Abu Bakar (ra). Rosul bersabda: "Aku tidak menemukan satu yang terbaik di antara sahabat-sahabatku selain Abu Bakar (ra). Namun hubungan saya dengan Abu Bakar (ra) adalah bahwa seorang teman yang sangat dekat, persaudaraan Islam dan iman sampai Allah mengangkat kita bersama-sama."Beliau merupakan sosok sahabat yang dianugerahi oleh allah dengan memiliki kelembutan hati. Hal ini dapat dilihat dari perkataan rosululloh ketika rosulloh mencoba mengajak orang-orang mekah untuk masuk islam namun mereka semua langsung menolak, namun ketika rosul mengajak abu bakar, beliau langsung menerima dan mengimani ajaran rosulsehingga abu bakar langsunng bersyahadat untuk masuk islam.
Akhlak yang perlu kita teladani dari abu bakar adalah ketika Abu Bakar menjadi khilafah setelah Rasulullah. Abu bakar merupakan sosok pemimpin yang sangat menjaga amanah dan sangat menjaga kebersihan hati sekaligus hartanya. Hal ini ditunjukan dengan peristiwa ketika beliau berjalan di pasar madinah dengan hanya memakai jubah yang sangat sederhana yang terbuat dari kulit kambung sehingga keluarganya menegurnya. Namun Abu Bakar berkata kepada keluarganya Apakah kamu bermaksud agar aku menjadi seorang raja yang angkuh di zaman Jahiliyah dan angkuh di zaman Islam, begitu mulia akhlak beliau.
Kisah lain yang patut kita teladani dari beliau adalah ketika Abu Bakar hendak meninggal, ia berkata kepada putrinya Aisyah: “Hai Aisyah, unta yang kita minum susunya, juga bejana tempat kita mencelupkan pakaian, serta baju qathifah yang saya pakai, semuanya hanya dapat kita gunakan selama saya berkuasa. Dan bila aku meninggal, seluruhnya harus dikembalikan kepada Umar.” Maka ketika Abu bakar meninggal, Aisyah mengembalikan semua barang tersebut kepada Umar bin Khaththab. Kisah yang lainnya, tatkala seorang wanita kampung bernama Unaisar berkata: “Hai Abu Bakar, apakah engkau masih dapat menolong kami memerah susu kambing seperti sebelum menjadi khalifah?” Jawab Abu Bakar: “Insya Allah aku akan tetap bersedia menolong kamu.” Demikianlah sosok Abu Bakar sebagai kepala negara yang telah berhasil menaklukkan dua kerajaan besar (Syiria dan Persia) masih menyediakan waktu untuk memeraskan susu kambing untuk para wanita sekampungnya.
Keteladanan yang beliau lakukan menunjukan bahwa beliau adalah manusia yang sangat matang kepribadianya,, beliau memiliki tipe kepribadian yang menggambarkan perpaduan antara peramah (outgoing) dan beliau termasuk insan yng memiliki people oriented (berorientasi terhadap orang) yakni dengan menolong siapa saja yang membutuhkan, dimensi ini menunjukan bahwa menurut teori William marston abu bakar termasuk bertipe Tipe I (Inspiring) yang memiliki ciri kecenderungan bersahabat dan komunikasi informal, yang menunjukan beliau memiliki tipe I adalah mempunyai motivasi yang lebih apabila ada persetujuan dari orang lain, hal ini ditunjukan dengan abu bakar sangat termotivasi ketika Abu Bakar sangat dekat dengan rosul, hal lain yang menunjukan kelebihan abu bakar dengan tipe I adalah beliau memiliki ciri manusia yang bersemangat (inspiring), berpengaruh (influencing), penting (important), interaktif (interactive), mengesankan (impressive), berminat pada hubungan dengan orang lain (interrested in people)kea rah dimensi gaya hubungan dengan manusia, hal ini ditunjukan ketika masa khalifahnya belaiu mampu menaklukan kerajaan Persia dan Andalusia.
Abu Bakar merupakan sosok muslim yang ideal setelah Rasulullah, dalam diri abu bakar memiliki kepribadian seorang muslim yang sangat majure (matang) dengan memiliki cirri-ciri antara lain: Benar aqidahnya (salimul aqidah), Benar ibadahnya (shahihul Ibadah), Kokoh akhlaknya (matinul khuluk), Berwawasan luas (mutsaqaful fikr), Kuat fisiknya (qawwiyul Jism), Mandiri (qadirun 'alakisbi), Bijaksana dalam memelihara waktu (harisun 'alawaqtihi), Teratur dalam segala urusan (munadhomu fi syu'unihi), Bersungguh-sungguh atas dirinya (mujahidu linafsihi), Bermanfaat bagi orang lain (nafi'ul lighirihi).
2. Umar Bin Khatab ra.
Umar bin kattab merupakan salah satu tokoh yang disegani oleh kaum quraisy juga kaum muslimin.. dikalangan kaum quraisy dan muslimin umar dikenal orang yang sangat mudah marah dan termasuk manusia dengan dominasi berkepribadian choleris yang memiliki tipikal kurang bisa mengontrol emosinya. Dikisahkan dalam suatu hadist oleh bukhori yang menunjukan sangat diseganiny umar
”Wahai Umar demi Dzat yang menguasai jiwaku (Allah), tidak pernah syaitan itu mau melewati jalan yang biasa engkau lewati, tetapi ia melewati jalan yang biasa dilewati oleh orang selainmu.” (HR Bukhari dari Saad bin Waqqash .ra).
Kisahkan lain yang menunjukan Umar adalah orang yang pemarah adalah ketika awal mula proses umar masuk islam dia pernah memukul adik perempuannya dan adik iparnya sendiri sampai berdarah. Namun perubahan pribadi menjadi insan yang dapat menempatkan emosi secara tepat setelah beliau mengenal islam dan bersyahadat di depan rosul. Pribadi islami inilah yang menjadikan beliau menggantikan khalifah abu bakar assidiq ra.
Umar telah membuktikan bahwa beliau memang seorang khalifah hasil tarbiyah langsung Rasulullah S.A.W dengan mewarisi semangat untuk mewarnai islam ke seluruh dunia dengan dibuktikanya dengan berhasil menaklukkan Persia, Mesir, Syam, Irak, Burqah, Tipoli bagian barat, Azerbaijan, Jurjan, Basrah, Kufah dan Kairo. Jasa yang sangat berharga pada masa kekhalifanya adalah beliau menelurkan konsep-konsep baru, seperti menghimpun Al-qur’an dalam bentuk mushaf, menetapkan tahun hijriyah sebagai kalender umat Islam, membentuk kas negara (Baitul Maal), menyatukan orang-orang yang melakukan sholat sunah tarawih dengan satu imam, menciptakan lembaga peradilan, membentuk lembaga perkantoran, membangun balai pengobatan, membangun tempat penginapan, memanfaatkan kapal laut untuk perdagangan, menetapkan hukuman cambuk bagi peminum khamr (minuman keras) sebanyak 80 kali cambuk, mencetak mata uang dirham, audit bagi para pejabat serta pegawai dan juga konsep yang lainnya. Namun dengan begitu beliau tidaklah menjadi congkak dan tinggi hati.
Justru beliau seorang pemimpin yang zuhud lagi wara’. Beliau berusaha untuk mengetahui dan memenuhi kebutuhan rakyatnya. Tidak seperti di jaman yang katanya modern ini, kebanyakan para pemimpin malah bersikap sebaliknya bukannya berusaha melayani dan memenuhi kebutuhan masyarakatnya tetapi justru berusaha melayani nafsu dan perutnya serta memenuhi kantongnya,
Dalam satu riwayat Qatadah berkata, ”Pada suatu hari Umar bin Khattab .ra memakai jubah yang terbuat dari bulu domba yang sebagiannnya dipenuhi dengan tambalan dari kulit, padahal waktu itu beliau adalah seorang khalifah, sambil memikul jagung ia lantas berjalan mendatangi pasar untuk menjamu orang-orang.” Abdullah, puteranya berkata, ”Umar bin Khattab .ra berkata, ”Seandainya ada anak kambing yang mati di tepian sungai Eufrat, maka umar merasa takut diminta pertanggung jawaban oleh Allah SWT.” Beliaulah yang lapar duluan dan yang paling terakhir kenyangnya Beliau berjanji tidak akan makan minyak samin dan daging hingga seluruh kaum muslimin kenyang memakannya… Sungguh tauladan yang patut dicontoh oleh umat Islam sekarang ini terlebih yang merasa pemimpin masyarakat di jaman sekarang ini….
3. Usman Bin Affan ra.
Utsman bin affan Al-Amawi Al-Quarisyi adalah keturunan dari Bani Umayyah. Lahir pada tahun keenam tahun Gajah. Kira-kira lima tahun lebih muda dari Rasullulah SAW. Nama panggilannya Abu Abdullah dan gelarnya Dzunnurrain (yang punya dua cahaya). Sebab digelari Dzunnuraian karena Rasulullah menikahkan dua putrinya untuk Utsman; Roqqoyah dan Ummu Kultsum. Ketika Ummu Kultsum wafat, Rasulullah berkata; “Sekiranya kami punya anak perempuan yang ketiga, niscaya aku nikahkan denganmu.” Dari pernikahannya dengan Roqoyyah lahirlah anak laki-laki. Tapi tidak sampai besar anaknya meninggal ketika berumur 6 tahun pada tahun 4 Hijriah.
Berikut adalah karakter yang dimiliki oleh ustman bin affan ra
Softness (Kelembutan)
Keunikan Utsman bin Affan terletak pada kelembutan dan sifat pemalunya. Beliau adalah sahabat yang sangat lembut dan pemalu. Meskipun, tentu saja dapat bersikap garang. Karena beliau juga mengikuti hampir seluruh peperangan bersama Nabi. Kecuali perang Badar, karena ia sedang merawat istrinya, Ruqayyah yang sedang sakit.Suatu hari Rasulullah tidur terlentang, sedang kedua betisnya terbuka. Abu Bakar dan Utsman meminta masuk dan beliau tetap membiarkan betisnya terbuka. Tatkala Utsman meminta izin masuk, beliau langsung menutup betisnya dan berkata, “Bagaimana aku tidak merasa malu dengan orang yang malaikat saja malu kepadanya” (HR Muslim). Rasulullah bersabda, “Umatku yang paling pengasih adalah Abu Bakar, yang paling keras menegakkan agama Allah adalah Umar, yang paling pemalu adalah Utsman …”(HR Ahmad & HR Tirmidzi)
Syaikh Khalid Muhammad Khalid berkata, “Ustman memiliki banyak watak yang penuh dengan kebaikan dan harga diri. Dari pribadinya memancar bau semerbak kasih sayang dimanapun anda menjumpainya.” “Kasih sayang yang tersebar dalam kehidupannya seperti air mengalir dalam batang yang hijau. ….kita dapati kasih sayangnya menjadi pelita seluruh hidupnya.” “Kasih sayang telah meresap dalam hdup dan tingkah lakunya. ….kesetiannya terhadap kasih sayang jauh lebih kuat dibanding hidup tanpa mendapatkan tempat di barisan terdepan dari orang-orang yang penyayang dan shalih.” “Ia seorang yang taat kepada Allah dan penyayang. Ia suka berpuasa di siang hari, sholat di malam hari, dan hatinya memancarkan kasih sayang.” Utsman berkata terhadap dirinya, “Aku tidak pernah berzina maupun mencuri, baik di masa jahiliyah maupun di masa Islam.” Adakah diantara kita yang memiliki sejarah yang begitu bersih dan jernih sebagaimana Utsman?
“ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (Az Zumar ayat 9)
Siapakah yang dimaksud dengan ayat tersebut. Abdullah bin Umar berkata, “Ia adalah Utsman.” Sikap lembutnya juga ditunjukkan oleh beliau dalam membantu kesulitan kaum muslimin.
Charitbale (Dermawan)
Utsman adalah sosok yang sangat dermawan. Ia pernah menanggung semua perlengkapan separuh dari pasukan kaum muslimin dalam perang ‘asrah. Saat itu, ia mendermakan 300 ekor onta dan 50 ekor kuda lengkap dengan segala peralatannya. Kemudian ia datang membawa seribu dinar dan memberikannya di hadapan Rasulullah. (HR Tirmidzi). Diantara kemurahan hati dan sedekah yang diberikannya di jalan Allah SWT yaitu ketika Rasulullah menyiapkan tentara dalam perang Tabuk. Imam Ahmad meriwayatkan, “Bahwa Utsman datang dengan membawa 1000 dinar dibajunya lalu menuangkannya di kamar Rasulullah SAW. Lalu Nabi bersabda, “Utsman tidak akan miskin karena melakukan hal ini.”
Ibnu Syihab Zuhri meriwayatkan bahwa pada perang Tabuk Utsman membawa lebih dari 940 onta, kemudian membawa 60 kuda untuk menggenapinya menjadi seribu.” Kini berarti setara dengan 1000 mobil. Ia juga pernah membeli sumur Raumah dari seorang Yahudi. Setelah itu ia mewakafkannya. Kemudian kaum muslimin memanfaatkannya sebagai sumber air minum. Menurut riwayat Al Baghawi ia membeli sumur tersebut dengan harga 35.000 dirham. Ibnu Abbas berkata, “Ketika orang-orang mengalami paceklik di masa pemerintahan Abu Bakar. Abu Bakar berkata kepada mereka insya Allah besok sore kalian dibebaskan Allah dari kesulitan. Besok paginya datang kafilah Utsman. Para pedagang datang kepada utsman dan meminta kepadanya supaya menjual barang-barang tersebut kepada mereka. Utsman bertanya kepada mereka, “Berapa keuntungan yang akan kalian berikan kepadaku?” Mereka menjawab, “Sepuluh dengan dua belas.” Utsman berkata, “Saya telah mendapat lebih dari itu.” Pedagang-pedagang tersebut bertanya, “Siapa yang menambahimu sedangkan kami adalah pedagang-pedagang Madinah.” Utsman menjawab, “Ia adalah Allah, Dia menambahiku setiap dirham dengan sepuluh dirham, maka apakah kalian bisa menambahiku? ” Pedagang-pedagang tersebut berlalu dan Utsman berkata, “Yaa Allah kuberikan barang-barang ini kepada orang-orang miskin di Madinah tanpa bayar dan tanpa perhitungan. ”
Kesabaran (Patient)
Utsman RA adalah sahabat yang sangat-sangat sabar. Beliau menghadapi berbagai cobaan dan ujian dengan tabah. Ketika beliau masuk Islam, pamannya Al Hakam bin Al ‘Ash bin Umayyah menangkapnya dan mengikatnya dengan tali. Lalu Hakam berkata, “Apakah kamu membenci agama nenek moyangmu dan kamu berganti dengan agama yang baru? Demi Tuhan saya tidak akan melepaskanmu dari ikatan ini hingga kamu meninggalkan agama yang kamu anut sekarang juga.” Utsman berkata, “Demi Allah! Saya tidak akan meninggalkan agama ini untuk selamanya, dan saya tidak akan memisahkan diri darinya! Melihat keteguhan dan kesabaran Utsman, akhirnya Al hakam meninggalkan Utsan RA. Kesabaran dan ketabahan lainnya adalah tatkala terjadi huru hara dalam pemerintahannya yang dipicu dan diprovokasi oleh orang-orang khawarij. Beliau juga tetap dalam kesabaran. Padahal jika mau, pada saat itu beliau dapat minta bantuan sahabat Anshar dan Muhajirin untuk mengawalnya. Atau dengan mengasingkan diri ke luar daerah. Atau dengan melepaskan kekhalifahan. Namun demi menjaga persatuan umat Utsman rela dirinya dijadikan sasaran pembunuhan oleh kaum durjana. Maka benar sabda Rasulullah SAW, “Dia (Utsman) akan dibunuh dengan cara yang zhalim pada suatu peristiwa.” (HR Tirmidzi dari Ibnu Umar). Dalam riwayat Ibnu Asakir dari Zaid bin Tsabit, Rasulullah bersabda, “Utsman datang kepadaku, dan pada saat itu ada seorang malaikat bersamaku, dia berkata, “Dia akan mati syahid dan akan dibunuh oleh kaumnya…” Ibnu Asakir meriwayatkan dari Abdurrahman bin Mahdi dia berkata, “Dua sifat yang dimiliki oleh Utsman dan tidak dimiliki Abu Bakar maupun Umar, yaitu kesabarannya saat dikepung hingga ia terbunuh serta penghimpunan mushaf Alqur’an dalam bentuknya sekarang.
Leadership
Meskipun tidak seperti Abu Bakar dan Umar, namun Utsman juga memiliki watak kepemimpinan yang tidak diragukan lagi. Buktinya hampir seluruh sahabat sepakat memba’iat Ustman sebagai khalifah pengganti Umar. Pasca terbunuhnya khalifah Umar, Abdurrahman bin ‘Auf bertanya kepada kaum muhajirin dan anshar, “Menurut anda siapa yang patut menjadi khalifah setelah Umar?” Semua orang yang ditanya dan diminta pendapatnya selalu mengatakan, “Utsman.”. Maka segera ia membai’atnya dan diikuti bai’at oleh masyarakat secara masal. Ibnu Mas’ud berkata, “Kami membai’at orang terbaik diantara kami.” Dalam riwayat lain dinyatakan, “Kami mengangkat orang terbaik (sebagai pemimpin) dan kami sungguh-sungguh. ”Bukti lainnya adalah dimasa Utsman banyak wilayah dan daerah baru yang ditaklukkannya. Sehingga wilayah Islam membentang jauh dari Timur hingga ke Barat. Terbentang dari Sind di sebeah Timur, Kaukasus di sebelah utara, Afrika dan pulau-pulau Mediteranian di sebelah Barat dan Habasyah (Ethiopia) di sebelah selatan. Ibnu Katsier berkata, “Semua itu benar-benar terbukti dan terjadi pada masa Utsman RA.” Yang termasuk negeri-negeri tersebut adalah Hamazan, Rayy, Safur, Arjan, Asfahan, Astakhar, Jurjan, Kabul, Sijistan, Tabristan, Azarbaijan, Armenia, Afrika, Ethiopia, Siprus, Malta dll. Utsman pula yang membentuk armada angkatan laut Islam untuk pertama kalinya. Sebelumnya Umar menolak hal itu karena khawatir terhadap tentara muslim yang belum berpengalaman perang di laut. Utsman mebentuk armada laut dan memperoleh kemenangan besar dalam perang di atas kapal laut. Dan menyerang armada-armada yang sombong (armada laut Byzantium) dan kemudian menaklukkan pulau-pulau di Mediterania.
4. Ali Bin Abi Thalib ra.
Ali merupakan salah satu sahabat Rasulullah saw yang mulia. Kita akan berusaha memetik beberapa pelajaran penting dan ibroh dari perjalanan kehidupannya. Shahabat yang satu ini lahir pada tahun kedua puluh sebelum kenabian, tumbuh berkembang dalam didikan rumah tangga kenabian, dialah orang pertama yang masuk Islam dari golongan anak keci;. Nabi saw bersabda kepadanya: Tidakkah engkau rela jika kedudukan dirimu terhadapa diriku sama seperti kedudukan Harun terhadap Musa as, hanya sanya tidak ada nabi setelahku”.
Ali memiliki karakteristik antara lain :
Fisik
Ali Bin Abi Thalib ra. adalah seorang dengan perawakan sedang, antara tinggi dan pendek. Perutnya agak menonjol. Pundaknya lebar. Kedua lengannya berotot, lehernya berisi. Bulu jenggotnya lebat. Kepalanya botak, dan berambut di pinggir kepala. Matanya besar, Wajahnya tampan. Kulitnya amat gelap. Postur tubuhnya tegap dan proporsional. Bangun tubuhnya kokoh, seakan-akan dari baja. Berisi. Jika berjalan seakan-akan sedang turun dari ketinggian, seperti berjalannya Rasulullah Saw. Seperti dideskripsikan dalam kitab Usudul Ghaabah fi Ma'rifat ash Shahabah: adalah Ali bin Abi Thalib bermata besar, berkulit hitam, berotot kokoh, berbadan besar, berjenggot lebat, bertubuh pendek, amat fasih dalam berbicara, berani, pantang mundur, dermawan, pemaaf, lembut dalam berbicara, dan halus perasaannya. Jika ia dipanggil untuk berduel dengan musuh di medan perang, ia segera maju tanpa gentar, mengambil perlengkapan perangnya, dan menghunuskan pedangnya. Untuk kemudian menjatuhkan musuhnya dalam beberapa langkah. Karena sesekor singa, ketika ia maju untuk menerkam mangsanya, ia bergerak dengan cepat bagai kilat, dan menyergap dengan tangkas, untuk kemudian membuat mangsa tak berkutik.
Leadership
Ali bin abi thalib memiliki kecakapan dalam bidang militer dan strategi perang, mengalami kesulitan dalam administrasi negara karena kekacauan luar biasa yang ditinggalkan pemerintahan sebelumya. Peristiwa pembunuhan terhadap Khalifah Utsman bin Affan mengakibatkan kegentingan di seluruh dunia Islam yang waktu itu sudah membentang sampai ke Persia dan Afrika Utara. Pemberontak yang waktu itu menguasai Madinah tidak mempunyai pilihan lain selain Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah, waktu itu Ali berusaha menolak, tetapi Zubair bin Awwam dan Talhah bin Ubaidillah memaksa beliau, sehingga akhirnya Ali menerima bai’at mereka. Menjadikan Ali satu-satunya Khalifah yang dibai’at secara massal, karena khalifah sebelumnya dipilih melalui cara yang berbeda-beda. Sebagai Khalifah ke-4 yang memerintah selama sekitar 5 tahun.
Masa pemerintahannya mewarisi kekacauan yang terjadi saat masa pemerintah Khalifah sebelumnya, Utsman bin Affan. Untuk pertama kalinya perang saudara antara umat Muslim terjadi saat masa pemerintahannya, Perang Jamal. 20.000 pasukan pimpinan Ali melawan 30.000 pasukan pimpinan Zubair bin Awwam, Talhah bin Ubaidillah, dan Ummul mu’minin Aisyah binti Abu Bakar, janda Rasulullah. Perang tersebut dimenangkan oleh pihak Ali.
Peristiwa pembunuhan Khalifah Utsman bin Affan yang menurut berbagai kalangan waktu itu kurang dapat diselesaikan karena fitnah yang sudah terlanjur meluas dan sudah diisyaratkan (akan terjadi) oleh Nabi Muhammad SAW ketika beliau masih hidup, dan diperparah oleh hasutan-hasutan para pembangkang yang ada sejak zaman Utsman bin Affan, menyebabkan perpecahan di kalangan kaum muslim sehingga menyebabkan perang tersebut. Tidak hanya selesai di situ, konflik berkepanjangan terjadi hingga akhir pemerintahannya. Perang Shiffin yang melemahkan kekhalifannya juga berawal dari masalah tersebut. (pm)