Si Cilik Cantik Ini Mampu Menghafal 12 Juz Sebulan






Khadijah baru berusia 10 tahun. Ketika datang ke MAFAZA, ia masuk dalam kelompok santri yang harus di rombak tahsinnya. Dan karena bacaannya yang belum standar itulah, kami mengabaikan hafalannya. Khadijah kami anggap sebagai santriwati yang berangkat dari NOL. Sehingga schedule drillingnya harus intensif. Khadijah harus menjalani drilling Qur’an minimal 120 pertemuan sebulan. Setiap pagi, ia wajib mengikuti sesi tahsin DR. Musthofa Kamal. Setelah semua drilling tahsin dijalani, khadijah masih diwajibkan untuk menjalani Program Bi-nadhor Terkontrol (PBT).



Seminggu setelah dinyatakan lulus program tahsin, Khadijah menjajal kemampuannya untuk ikut test SUPER MANZIL. Dan ia beruntung. Panitia menyatakan khadijah lulus dengan status “di ijinkan”.



Dalam program super manzil yang didukung penuh oleh Pak Anton Apriantono (mantan mentri pertanian) ini, Khadijah Mustaqimah masuk dalam jajaran peserta termuda. Namun meski putri bu Neni Nurjannah ini merupakan anak kecil di antara peserta yang lain, ia membuktikan bahwa dalam hal prestasi ia layak disejajarkan dengan peserta lain yang lebih besar. Khadijah berhasil menghafal 12 juz sebelum genap sebulan.



Salah satu rahasia kesuksesan gadis mungil asal Purwakarta ini adalah: ia sudah mulai merasakan kultur Rumah Tahfidz Mafaza yaitu KERJA KERAS dan DISIPLIN terhadap waktu. Dan hal itulah yang membuat putri pak Agus Komarudin ini memiliki stamina menghafal yang cukup baik.



Meski usia Khadijah baru 10 tahun, namun ia siap untuk Ujian Nasional tahun ini. Ia yakin dan percaya diri. Dengan persiapan dua bulan saja, ia bisa lulus di UN nanti. Karena ia sudah banyak mendengar bahwa semua santri Al-Hikmah Bogor yang banyak hafalannya, hanya butuh waktu sebentar untuk mempersiapkan diri menghadapi UN.



Khadijah diprediksi akan menyelesaikan hafalan Qur’annya tahun ini juga. Dan setelah ia merampungkan hafalan Qur’annya nanti, pihak pesantren akan memberikan program pematangan. Pematangan pada aspek mental dan pematangan pada aspek struktur berfikir. Agar nanti Khadijah bisa memiliki 'perbedaan' dengan teman-teman seusianya di luaran sana.



*dari fb Astri Hamidah (10/02/2015)