(Mishal Husain, left, was interviewing Aung San Suu Kyi, right)
Peraih Nobel Perdamaian, Aung San Suu Kyi yang dihormati karena ketabahan serta aksi damainya dalam memperjuangkan demokrasi di Myanmar membuatnya terpilih untuk menjadi pemimpin Myanmar berikutnya. Tetapi sebuah insiden yang disebabkan oleh buku barunya justru memunculkan deskripsi lain akan sosoknya selama ini.
Setelah wawancara dengan presente program BBC Today, Mishal Husain, Suu Kyi menggerutu dalam kesempatan off-air, "Tidak ada yang memberi tahu saya bahwa saya akan diwawancarai seorang muslim."
Dalam buku biografinya tersebut disebutkan bahwa selama 70 tahun, presiden Burma's National League for Democracy ini menolak untuk meredam sentimen anti-Islam dan pembantaian massal kaum muslim di Myanmar. Hal ini ditanyakan oleh Mishal Husain yang merupakan muslim pertama yang menjadi presenter acara BBC Radio 4 Today Programme.
Suu Kyi menjawab pertanyaan tersebut dengan berkata (tepatnya ngeles), "Saya pikir begitu banyak penganut Budha yang meninggalkan negaranya untuk berbagai alasan. Ini merupakan hasil dari penderitaan rakyat di bawah rezim diktator."
Ditanya tentang penderitaan minoritas Muslim di Myanmar malah mengalihkan jawabannya tentang penganut Budha.
(Monica Novianti/telegraph.co.uk)