Dosen: Mestinya UI Bangga Punya Mahasiswa Berani Bersuara, Di Saat Yang Lain Melempem


Oleh: Buni Yani*

Buat UI, jangan terlalu reaktif. Ini bukan pelanggaran besar. Saya juga jadi dosen, anak-anak mahasiswa kita perlu pembinaan dan bimbingan. Jangan sedikit-sedikit main panggil main pecat.

Penolakan mahasiswa ini kepada Ahok ada beberapa alasannya, di antaranya adalah karena iman dia sebagai seorang muslim. Dia cuma pakai jaket almamater dan latar belakang kampus UI Depok untuk menunjukkan bahwa dia orang terdidik dan tahu apa yang dikatakannya. Mestinya UI bangga dong punya mahasiswa melek politik, terlepas dari apakah dia salah atau tidak. Kalau ada yang dilanggar tinggal diberikan pembinaan. Dosen saja perlu pembinaan, apalagi mahasiswa.

Karena UI kiblatnya Amerika, baiklah saya akan cerita pengalaman saya sedikit di sana:

Di Ohio dulu tahun 2011, waktu saya masih jadi mahasiswa, ada orang luar (masyarakat umum luar kampus maksudnya) datang ke kampus Ohio berceramah di dalam kampus mengecam seks bebas dengan alasan moral dan iman Kristiani. Dalam beberapa jam, segerombolan mahasiswi cantik-cantik yang tersinggung dengan ceramah tersebut datang dan bikin ceramah tandingan. Pidato dilawan dengan pidato tandingan. Yang saya ingat, seorang mahasiswi bilang, "I did it two times this morning." Ini bikin saya ngikik sampai sekarang kalau ingat kejadian ini. Kampus santai saja tidak overacting menangani hal-hal begini.

Tahun 2002 di Washington DC waktu saya sebentar jadi wartawan VOA (Voice Of America), saya sempat meliput aktivis kulit hitam Conell West yang mengajar di Harvard melakukan demonstrasi civil disobedience di sebuah gedung. Dia melakukan protes oleh karena ideologi dan garis politk yang dipercayainya. Ini pemerintah lho yang dilawan, dan dia mengajak semua rakyat Amerika melakukan pembangkangan sipil. Dia ditangkap lalu ditahan. Esoknya koran-koran terbit dan semua koran menyebut penangkapan ini lalu dikaitkan dengan afiliasi akademiknya yaitu Harvard. Harvard oke-oke saja, tidak merasa dipermalukan oleh Cornell West. Bahkan mungkin Harvard bangga karena punya staf dosen yang aktivis.

Jadi UI sebaiknya proporsional saja. Anak-anak mahasiswa kita perlu dibina dengan baik. Anak muda yang membanggakan adalah yang berani bersuara dan punya pendirian politik. Soal benar salah itu nomor dua. Kalau mahasiswa harus benar, ya mereka sudah jadi dosen dong. Justru karena mereka perlu belajar dari kita-kita yang tua makanya mereka datang ke kampus. Santai saja. Ini bagus menurut saya untuk membangkitkan aktivisme mahasiswa yang lagi melempem.

*dari fb penulis (7/9/2016)