Takut Kalah, Ahok Posisikan Diri Sebagai Korban Sentimen Ras dan Agama


[portalpiyungan.com] Hendri Satrio, Pakar Komunikasi Politik Universitas Paramadina mengungkapkan bahwa sikap Ahok yang gusar dengan gerakan "Cagub Asal Betawi" dari Badan Musyawarah (Bamus) Betawi ditengarai karena elektabilitasnya dalam sejumlah survei untuk kembali menduduki posisi DKI 1 kian menurun.

"Jadi wajar dalam aroma kompetisi Pilkada ini Ahok berkomentar sinis terhadap hal yang mungkin mengurangi suaranya," ujarnya, Rabu 7 September 2016.

Ahok sebelumnya sempat menuding Bamus Betawi telah memainkan isu suku agama ras dan antar-golongan (SARA) dengan melontarkan imbauan agar mengusung dan memilih calon Gubernur asal Betawi di Pilgub 2017. Bahkan, Ahok mengancam akan menyetop aliran dana hibah rutin ke Ormas Betawi itu.

Tak hanya itu saja, baru-baru ini Ahok juga mengusir mahasiswa UI pembuat video "Tolak Ahok" ke Timur Tengah dengan dalih bahwa mahasiswa itu berpikiran rasis dan melanggar Pancasila.

Oleh karena itu, Hendri menyimpulkan ada suatu strategi politik yang sedang dimainkan Ahok di balik gaungan isu SARA yang seolah-olah mencuat deras. Dia lebih melihat sikap Ahok dipicu karena popularitasnya terus terhimpitnya dengan para Cagub lain berdasarkan hasil beberapa lembaga survei.

"Ahok sadar itu. Ahok akan berupaya sedemikian rupa agar dicitrakan didzalimi menggunakan isu SARA. Padahal warga Jakarta sudah memiliki toleransi yang tinggi," tutur dia.

Hendri pun menyarankan agar siapapun pesaing Ahok tidak terpancing dengan justru turut serta dalam kampanye hitam meneriakan isu SARA sebagai bagian dari strategi yang dimainkan calon petahana.

"Sebaiknya para Cagub menghindari isu SARA sebagai strategi mendapatkan suara," tutupnya.