[portalpiyungan.com] Media Turki Daily Sabah, melaporkan Turki telah mengerahkan amunisi dan kendaraan lapis baja di sepanjang perbatasan Turki-Suriah pada Kamis (1/9) sebagai dukungan kepada Tentara Pembebasan Suriah (FSA) untuk terus maju pasca pembebasan kota Jarablus Suriah .
Tujuh kontainer sarat dengan amunisi dan dua BMC Kirpi (kendaraan lapis baja pengangkut personel) dari Seventh Armored Brigade Command Center di provinsi Diyarbakir dikirim ke distrik Elbeyli di provinsi Kilis di perbatasan Turki-Suriah.
BMC Kirpi adalah kendaraan tempur produksi dalam negeri Turki. Kirpi dilengkapi dengan baja anti peluru level 3 dan sanggup membawa 15 orang prajurit, dengan jangkauan operasional mencapai 1000 km. Kendaraan pengangkut pasukan ini mampu berjalan dengan kecepatan maksimum 60 km/jam. Kirpi mampu menahan ledakan ranjau karena menganut desain MRAP.
Turki meluncurkan Operasi militer "Euphrates Shield" (Perisai Eufrat), yang bertujuan untuk meningkatkan keamanan, mendukung pasukan koalisi dan menghilangkan ancaman teror di sepanjang perbatasan Turki melalui pejuang FSA yang didukung oleh armor Turki, artileri dan jet tempur.
Sumber mengatakan bahwa penyebaran amunisi di perbatasan Turki-Suriah ini adalah tanda bahwa Operasi "Euphrates Shield" akan diperluas tidak hanya di Jarablus, sebagaimana yang ditegaskan berulang kali oleh otoritas Turki bahwa operasi akan berlanjut sampai ancaman terorisme di kawasan itu benar-benar dihilangkan.
Sebelumnya, pihak Amerika berang dengan eskalasi pasukan di Turki. Amerika yang awalnya mendukung operasi militer Turki di Jarablus dengan target ISIS, sekarang merasa dikadali Turki setelah pasukan Turki memperluas operasi militernya dan menyasar milisi kurdi PYD yang didukung Amrik.
Amerika meradang, turki malah semakin menantang.
"Tidak ada yang berhak memberitahu kami organisasi teroris apa yang boleh kami lawan," kata Menteri Urusan Eropa Turki Omer Celik.
Presiden Erdogan bahkan bersumpah Operasi Suriah akan terus berlanjut sampai berakhir.
"Turki bertekad untuk mengambil langkah-langkah untuk menjamin keamanan warganya baik di dalam negeri maupun di negara-negara tetangga di mana kelompok-kelompok teror berada," kata Erdogan, Senin (29/8), menanggapi ancaman Amerika.
"Operasi (militer) kami akan berlanjut sampai Daesh (ISIS), PYD dieliminasi sebagai ancaman terhadap warga negara kita," tegas Erdogan.
Omongan Erdogan ini bukan omong kosong.
Sumber: Daily Sabah